Wednesday, March 21, 2012

Perkembangan Anak Yang Baik

Pentingnya Memahami Kebutuhan Emosional Anak

Mengajar Bayi di Kandungan

Memasuki trimester kedua, bayi sudah dapat merespon keadaan sekitarnya. Mereka sudah dapat mendengar atau melakukan reaksi dengan menendang atau memukul perut sang ibu. Maka sangat baik jika Anda melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang pertumbuh otak yang akan menunjang kecerdasannya. Berbagai kegiatan belajar dan bermain yang dapat Anda lakukan bersama si janin, misalnya:



Mengusap Perut Bayi dapat mulai merasakan sentuhan dari luar tubuh Anda. Maka Anda dapat menunjukkan rasa sayang Anda dengan mengusap perut. Ini jug amenjadi tanda bagi bayi bahwa Anda mengajaknya berkomunikasi.

Ajak Bicara Bercerita pada bayi Anda tentang kegiatan yang Anda lakukan hari ini, menanyakan keadaannya, melontarkan sebuah lelucon atau menceritakan pemandangan indah yang sedang Anda lihat dapat membuat Anda semakin akrab dengan bayi Anda, Perasaan senang Anda dapat mempengaruhi perkembangannya. Tetapi, hindari menceritakan hal-hal yang membuat Anda sedih atau marah karena kesedihan dan kemarahan membuat pertumbuhan anak tidak baik dan tidak menjadi anak yang ceria.
Bacakan Cerita Membacakan sebuah buku dongeng akan melatih responnya. Pilih cerita yang sesuai dan bacakan cerita tersebut sebelum tidur. Saat membacakannya, gunakan nada suara dan intonasi yang berbeda sehingga cerita menjadi lebih hidup. Anda juga dapat mengatur atau meminta sang ayah yang membaca cerita tersebut sehingga si calon bayi akan mengenal suara ayahnya dan menciptakan ikatan dengan sang ayah.

Mendengarkan Musik Musik dapat menenangkan bagi ibu. Untuk janin, musik yang didengarnya akan merangsang pertumbuhan otaknya. Nikmati musik dalam suasana santai untuk hasil yang maksimal. Musik yang dipilih adalah musik yang menenangkan. Musik klasik biasa menjadi musik yang paling banyak dipilih, walau sebenarnya musik jenis apapun dapat dipilih asal dapat memberi ketenangan. Jika Anda atau suami bisa memainkan alat musik, Anda dapat menggunakan alat musik untuk meperdengarkan suaranya. Uniknya, setelah lahir, biasanya bayi akan mengenali musik atau alat musik yang sudah biasa didengarnya.

Menari Sambil diiringi musik atau dengan bersenandung, Anda dapat mengajak janin Anda menari. Kegiatan ini merupakan salah satu cara agar sang ibu lebih rileks. Ajak bicara janin Anda saat sedang menari. Agar lebih romantis, dapat juga melakukan kegiatan ini bersama suami tercinta. Jangan lupa untuk berhati-hati dalam gerakan dan tidak melakukan gerakan yang berlebihan agar tidak terjatuh atau cedera.

Lakukan kegiatan-kegiatan tersebut dalam porsi yang pas. Waktu 15 menit merupakan ukuran waktu yang tidak berlebihan baik bagi sang ibu maupun bagi si bayi di dalam kandungan.

Bermain dengan bayi dalam kandungan, selain merangsang pertumbuhan bayi sejak dalam kandungan, juga membantu ibu agar tidak stres dan menciptakan hubungan yang akrab dengan buah hati.
Problem saat Hamil
Masa kehamilan memang bukan masa yang mudah bagi seorang wanita. Beberapa hal kurang meyenangkan harus dihadapinya. Perubahan dan peningkatan hormon tertentu dapat membuat emosi tidak stabil Bentuk tubuh yang berubah dapat juga membuat wanita yang tengah hamil merasa terhambat untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan cepat lelah.

Munculnya morning sickness atau rasa mual yang biasa menyertai masa-masa awal kehamilan, dapat membuat kebutuhan gizi tidak terpenuhi. Belum lagi, jika kehamilan tidak direncanakan sehingga secara psikologis belum siap atau tidak mendapat dukungan dari pasangan hidup, membuat masa kehamilan semakin berat dan dapat menimbulkan stres pada wanita hamil.

Hal diatas. Adalah perubahan yang timbul karena kehamilan. Tetapi, stres juga bisa dipicu dari faktor-faktor luar yang kebetulan terjadi pada saat seorang wanita mengandung. Seperti masalah ekonomi, keluarga atau kesehatan yang juga dapat memberatkan masa-masa kehamilan.

Tips Mengatasi Stres saat Hamil

Stres yang Anda alami dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan. Penelitian mencatat bahwa seorang ibu yang stres dapat membuat anak yang dilahirkan menjadi mudah stres juga, bersikap hiperaktif atau jika stres benar-benar parah, dapat menyebabkan keguguran. Maka, bagi para wanita harus segera keluar dari stres yang berkepanjangan. Demi sang buah hati, ibu hamil harus mengambil langkah-langkah membuang stres. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:


Tekad untuk Keluar dari Stres Hal pertama yang harus ada adalah tekad dari dalam diri Anda sendiri agar tidak membiarkan diri berlarut-larut dalam masalah Anda. Pandanglah bahwa masalah Anda pasti memiliki jalan keluar dan masih banyak orang yang mengalami situasi lebih buruk dari Anda. Coba selidiki akar permasalahannya dan cobalah cari jalan keluarnya.

Istirahat Pastikan agar Anda cukup tidur setiap harinya. Kurang tidur akan membuat keadaan semakin buruk dan menimbulkan suasana hati yang tidak stabil sehingga perasaan Anda semakin tidak enak. Kurang istirahat juga membuat Anda semakin cepat lelah dan mudah terserang penyakit.

Makanan Bergizi Walau dalam kondisi yang tidak baik, asupan gizi dari makanan harus tetap diperhatikan agar tubuh Anda tetap mendapatkan gizi yang cukup. Gizi yang baik tidak hanya akan menguatkan Anda tetapi juga akan membantu perkembangan janin.

Olahraga Selain akan membuat tubuh lebih segar, manfaat lainnya adalah dapat meredakan stres. Hanya saja, saat hamil, tidak diperkenankan melakukan olahraga yang berat atau dalam porsi yang berlebihan. Anda mungkin dapat berjalan-jalan sejenak di taman pada pagi hari. Tanyakan kepada dokter apa olahraga yang dapat dilakukan selama masa kehamilan.

Komunikasi Untuk mengurangi beban Anda, ceritakan masalah Anda pada orang yang tepat. Bercerita kepada sahabat, keluarga atau teman hidup dapat menjadi pilihan. Selesai menceritakan masalahnya, seseorang dapat merasa lebih lega.

Konsultasikan dengan Dokter Jika Anda masih belum sanggup untuk keluar dari stres. Cobalah untuk menceritakan hal tersebut kepada dokter yang menangani Anda. Dengan pengalamannya, seorang dokter mungkin telah menangani kasus-kasus yang serupa dengan yang Anda alami sehingga dapat memberikan solusi. Dokter juga dapat melihat apakah Anda membutuhkan seorang psikiater untuk membantu Anda atau tidak dan memberi rujukan yang tepat.

Nikmatilah masa-masa kehamilan Anda dan jangan biarkan stres mengganggu Anda atau bayi mungil yang sedang ada dalam rahim Anda.


Tahap Perkembangan Anak
Sumber " kumpulan.info "

Peran Pola Asuh Dalam Membentuk Karakter AnakMelihat hal-hal pertama yang bisa dilakukan si kecil, bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan sebagai orang tua. Melihatnya tertawa, mendengarnya mengucapkan kata pertama, melihatnya berdiri atau berjalan dapat menjadi moment yang tak terlupakan. Walau kadang terlambat, orang tua dapat memberi dukungan untuk anak, maka sangatlah penting untuk mengetahui apa saja tahapan yang akan dilalui si kecil seiring bertambah usianya.
Tumbuh kembang seorang anak, dibagi menjadi 3 hal, yaitu:
Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa Merupakan kemampuan untuk mendapatkan informasi dari sekitar juga menggunakan bahasa.
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik Merupakan kemampuan anak untuk melakukan gerakan atau aktivitas fisik menggunakan anggota tubuhnya.
Kemampuan Sosial / Emosional Merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menunjukkan perasaannya.
Berikut ini adalah tahapan perkembangan seorang anak berdasarkan usia. Meski perkembangan setiap anak tidak selalu sama, namun angka ini bisa menjadi acuan umum.

Usia 0-2 bulan

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Senang melihat benda yang bergerak diikuti dengan gerakan mata atau kepala.
Membuat suara yang nyaring.
Mengenali suara orang lain dan tahu darimana asalnya.
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Membuat ekspresi wajah yang berbeda.
Merespon saat merasakan sentuhan.
Sering mengisap jari atau menggunakannya untuk menyentuh benda di sekitarnya.
Kemampuan Sosial / Emosional
Senang menatap wajah orang.
Menangis dengan tangisan yang berbeda untuk menunjukkan rasa lapar, sakit atau mengantuk.
Tersenyum

Usia 3-6 bulan

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Berkreasi dengan suaranya sendiri.
Senang memperhatikan orang berbicara, khususnya yang berbicara dengan gaya seperti bayi.
Dapat mengucapkan satu suku kata mudah seperti "pa", "ma", "ba".
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Duduk tanpa bersandar.
Memegang dan menggenggam benda.
Kemampuan Sosial / Emosional
Dapat menunjukkan senyuman yang berbeda-beda.
Suka bermain dengan bayi lain.
Merespons suara dengan sentuhan.

Usia 7-12 bulan

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Dapat menunjuk kepada sesuatu dengan kata-kata atau dengan bahasa isyarat.
Mengerti perintah. Misalnya: "Ayo, kesini!"
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Dapat bermain dengan benda yang digenggamnya dengan menggunakan ibu jari dan jari-jarinya.
Merangkak
Berjalan dengan memegang perabot yang ada di rumah atau dengan bantuan orang lain.
Kemampuan Sosial / Emosional
Dapat menunjukkan rasa marah, takut atau cemas. Mengajak orang lain ke suatu tempat dengan cara menunjuk suatu tempat atau mengikuti tempat yang ditunjuk orang lain

Usia 12-18 bulan

(1 tahun sampai 1,5 tahun)

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Berbicara dengan menggunakan belasan kata.
Melakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan masalah.
Mengerti kalimat pertanyan seperti "Dimana bonekamu?"
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Dapat berdiri sendiri.
Mampu berjalan tanpa berpegangan.
Dapat mejaga keseimbangan.
Dapat meniru kegitan yang biasa dilakukan. Misal: minum dari gelas mainan.
Kemampuan Sosial / Emosional
Bersuara dengan menggunkan intonasi yang berbeda-beda untuk menunjukkan perasaannya.
Berusaha menolong orang yang kesakitan.

Usia 19-24 bulan

(1,5 tahun sampai 2 tahun)

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Memiliki lebih banyak kosakata yang dapat diucapkan juga dipahami.
Mampu menggunakan dua kata dalam suatu kalimat.
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Dapat berlari.
Makan sendiri.
Memberi petunjuk saat akan buang air dan sudah dapat menahannya.
Kemampuan Sosial / Emosional
Dapat menunjukkan rasa malu, iri, rasa bersalah.
Mengenali diri saat di cermin.

Usia 2-3 tahun

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Dapat meniru tindakan orang dewasa yang rumit.
Suka untuk menonton TV.
Berbicara untuk meminta sesuatu atau mengajak melakukan sesuatu.
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Dapat menggambar meniru pola tertentu.
Naik tangga dengan 2 tapak kaki di setiap anak tangga.
Menyusun balok.
Kemampuan Sosial / Emosional
Dapat menceritakan perasaannya.
Dapat membedakan laki-laki atau perempuan.
 Usia 3-6 tahun

Kemampuan Mental / Berpikir / Berbahasa
Berbicara dengan menggunakan kalimat panjang dan mengandung beberapa ide.
Mampu menanyakan pertanyaan yang sulit.
Dapat bercerita tentang peristiwa tertentu.
Kemampuan Fisik / Motorik / Sensorik
Naik turun tangga dengan menggunakan 1 kaki di tiap anak tangga.
Menulis hal-hal yang sederhana, seperti namanya sendiri.
Suka jenis makanan tertentu.
Kemampuan Sosial / Emosional
Jika bermain dengan anak lain, suka mendominasi atau didominasi.
Dapat menyembunyikan emosinya, seperti rasa malu.
Mempunyai teman "dekat" yang memiliki kegemaran yang sama.
Mengetahui tahap perkembangan anak Anda dapat menjadi petunjuk bagi orang tua. Jika kemampuan anak belum sesuai dengan usianya, orang tua dapat membantu misalnya dengan menggunakan mainan untuk menstimulasi otak atau kemampuan fisiknya. Atau mengajak anak melakukan hal-hal bersama.
Kumpulan.info - Bahkan, kegiatan ini merupakan hal terbaik yang dapat diberikan orangtua kepada anak. Ungkapan ini tidak berlebihan, karena 90 persen kualitas otak anak dipengaruhi saat anak berusia nol sampai 3 tahun, sehingga periode ini disebut dengan periode emas. Maka, orangtua hendaknya membantu anak semaksimal mungkin pada periode ini agar perkembangan intelektual dan emosional maksimal. Salah satu hal yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan membacakan cerita sejak dini untuk anak, bahkan sejak dalam kandungan karena ada banyak manfaat yanng bisa diperoleh dengan melakukannya.
Membaca adalah kemampuan yang terpenting bagi seseorang, karena dapat membuka wawasan terhadap banyak pengetahuan. Jutaan anak yang menghabiskan waktu di depan televisi ataupun video game sering gagal untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka. Sehingga mereka gagal mempelajari banyak hal yang berharga. Hasil penelitian menunjukkan banyak pelajar SMA bahkan perguruan tinggi yang tidak sanggup membaca pada tingkat paling dasar agar sukses dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca harus mulai dikuasai seorang anak sejak dini. Mengajar anak untuk membaca adalah tugas utama yang penting.
Banyak orang tua berpikir bahwa pendidikan anak dimulai ketika anak mereka masuk sekolah setidaknya pada saat anak mereka masuk play group dan taman kanak-kanak. Namun fakta menunjutkkan bahwa sesaat setelah bayi lahir, otak bayi mulai berfungsi penuh dan siap menyerap semua informasi untuk digunakan kemudian oleh bayi tersebut. Karena itu, mulailah proses pengajaran sejak kelahiran. Buanglah pemikiran bahwa pengajaran dan pendidikan hanya bisa dilakukan oleh guru di sekolah atau mereka yang ahli dalam bidang pendidikan formal. Penelitian yang mendalam tentang hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan dan keahlian seorang anak dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan, seperti belajar berbicara dan belajar membaca, bergantung pada banyaknya interaksi mula-mula secara alamiah antara bayi dan orang tuanya, serta kemampuan orang tua untuk membantunya mulai belajar secara mandiri.

Orang tua berperan aktif untuk membantu anak mereka yang masih kecil untuk menguasai kemampuan membaca agar terhindar dari masalah di kemudian hari dalam pendidikan di sekolah. Hal ini bisa dimulai dengan cara sederhana dan membuatnya sebagai bagian dari rutinitas dalam kehidupan seorang anak. Dengan demikian dia dapat menguasai kemampuan membaca bahkan sebelum memasuki sekolah.

Kapan Mulai Mengajar Membaca?

Saat yang paling tepat untuk memulai adalah sedini mungkin. Saat bayi lahir, cobalah mulai berbicara kepada bayi Anda. Ingatlah bahwa ia sedang belajar suatu "bahasa asing" sehingga membutuhkan semua bantuan yang dapat Anda berikan. Kata-kata penuh kasih sayang serta semua komunikasi lisan tidak hanya meyakinkan rasa sayang Anda kepada sang bayi, namun juga secara tetap tentu memperkenalkan kepadanya bahasa asing yang sedang ia pelajari.

Pada proses pertama, sang bayi hanya akan mempelajari dari suara saja dan ini bisa berlangsung sejak kandungan. Kemudian ketika ia mulai bisa melihat lingkungan sekelilingnya, Anda dapat menggunakan alat bantu visual misalnya mainan yang dapat membuatnya belajar sekaligus bisa bermain. Namun yang terbaik, Anda dapat menggunakan alat bantu yang membantunya belajar membaca sekaligus membuatnya terhibur.

Cara Mengajar Membaca untuk Anak sejak Dini

Mulailah dengan menunjukkan satu atau dua huruf yang berwarna cerah. Perangkat seperti ini banyak tersedia di toko mainan anak. Gunakan huruf-huruf ini sebagai mainan bagi sang bayi, namun Anda dapat sedikit menekankan kepada sang bayi dengan menyebutkan nama huruf tersebut kepadanya setiap kali ia mengamati huruf tersebut. Tambahlah satu huruf secara per lahan seraya ia semakin bertumbuh. Seraya waktu berjalan, ia akan mulai dapat mengidentifikasi banyak huruf meski belum mampu mengucapkannya.

Tiga Langkah Pertama Membaca

1. Perkenalkan dan sebutkan setiap huruf pada bayi Anda
2. Sebut nama huruf-huruf dengan urutan kiri ke kanan
3. Bantulah ia mengerti bahwa huruf tercetak menggambarkan suara yang diucapkan

Setelah sang anak mengetahui semua huruf, maka tahap selanjutnya adalah memperkenalkan huruf-huruf tersebut pada urutan yang tepat. Di Indonesia kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan. Maka susunlah huruf-huruf tersebut dari kiri ke kanan. Ketika ia sudah mulai berbicara, mintalah ia menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan urutan dari kiri ke kanan.

Setelah seorang anak mengenali semua huruf, mulailah dengan mulai mengajarkan mengenal kata. Salah satu cara terbaik adalah dengan memperkenalkan namanya. Misalnya dengan menyusun huruf-huruf yang membentuk namanya. Lalu orang tua mengucapkan susunan huruf-huruf tersebut serta namanya. Ketika ia mulai lancar mengucapkan namanya, tambahkan kata lain yang mudah dimengerti seperti papa, mama, atau kata lainnya. Lakukan semua hal tersebut dalam kondisi santai dan juga dalam suasana bermain.

Selain itu, Anda juga dapat membacakan sebuah cerita dalam buku yang memiliki gambar dengan warna yang cerah. Sang anak akan lebih terbiasa membaca jika Anda sering membacakan buku yang menarik kepada anak Anda yang masih kecil. Dengan demikian ia akan semakin mengerti bahwa huruf-huruf tersusun menjadi kata yang memiliki ucapan dan arti tersendiri.

Agar kegiatan ini tidak membosankan, hendaknya saat membacakan cerita dilakukan dengan seekspresif mungkin. Gunakan intonasi suara sesuai karakter tokoh yang ada. Anda juga dapat menggunakan bahasa tubuh yang sesuai aatau melakukan efek drama seperti tertawa, berbisik, menjerit atau merengek untuk membuat anak berimajinasi.

Karena selera anak bisa berbeda, maka bila Anda hendak membeli sebuah buku, libatkan anak untuk memilih buku yang disukainya. Ini tentu dapat dilakukan ketika anak Anda sudah mengerti dan cukup umur untuk menentukan pilihannya. Selanjutnya, tugas Anda sebagai orangtua adalah menyeleksi buku yang dipilih anak apakah sesuai dengan usianya.

Waktu yang paling baik untuk membacakan buku adalah saat anak menjelang tidur. Sisihkan 15 menit sampai 20 menit untuk mebacakannya karena pada saat inilah daya ingat anak semakin kuat.

Manfaat Membacakan Cerita untuk Anak

Karena itu, bagaimana cara mengajarkan anak agar berminat untuk membaca? Caranya adalah dengan membacakan cerita sejak mereka lahir bahkan semenjak di kandungan. Beberapa manfaat membacakan cerita untuk anak antara lain:
Menanamkan kecintaan anak untuk membaca buku. Dengan gemar membaca buku tentu akan menambah pengetahuan anak dan dapat menjadikannya manusia yang berkualitas di masa depan.
Membuat anak menjadi lebih tenang dan nyaman. Karena suara orangtua sudah biasa didengar sejak dalam kandungan, maka ketika mendengar suara Anda setelah anak lahir membuatnya merasa tidak sendirian, sehingga anak merasa lebih nyaman.
Membantu anak mengenal kata dan kalimat. Ketika orangtua membacakan cerita, anak akan mendengar kata yang Anda ucapkan. Hal ini akan menambah perbendaharaan kata yang dimilikinya, membantunya mengenal arti kata dan kalimat. Anda juga dapat menerangkan arti suatu kata yang kelihatannya asing atau belum diketahui artinya.
Menyampaikan pesan moral untuk anak. Buku-buku yang dikhususkan untuk anak, biasanya berisi pesan moral yang hendak disampaikan sehingga dapat menjadi media untuk memberitahu anak apa hal baik dan buruk yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Meningkatkan hubungan emosional orangtua dan anak. Membacakan cerita dapat membuat anak merasa diperhatikan. Anda juga dapat membacakan cerita dengan memeluk atau bersentuhan secara fisik sehingga anak merasa disayangi.
Jadi, jangan lupa bacakan cerita untuk anak Anda malam ini.

Bantuan untuk Anak Autis

Anak yang menderita autis dapat dibantu dan dilatih dengan kesabaran dan perhatian.

Autisme

Bantuan untuk Anak AutisAutisme atau lengkapnya Autistic Spectrum Disorder (ASD) disebabkan adanya gangguan yang mengganggu fungsi otak. Akibatnya, anak yang menderita autis biasanya mengalami kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan orang lain atau dalam hal hubungan sosial dengan dunia sekitarnya. Mereka seolah-olah mempunyai dunia sendiri dan hidup di dunia tersebut tanpa mempedulikan orang lain. Penyebab dari autisme ini belum diketahui.
Anak-anak tersebut juga sulit untuk berkonsentrasi dan sulit fokus pada satu hal. Dengan mudah, mereka dapat tersimpangkan bahkan saat sedang diajak bicara berdua saja. Ini yang menyulitkan untuknya berinteraksi dan berkomunikasi.

Gejala Autis

Anak autis akan terlihat gejalanya khususnya pada saat di bawah umur 3 tahun. Gejala-gejala yang bisa dideteksi untuk penderita autis antara lain:
  • Saat diajak berbicara, anak akan menghindari tatap mata dengan lawan bicaranya.
  • Jika dipeluk, anak akan menolak.
  • Sulit berkata-kata dan memahami komunikasi secara verbal. Perbendaharaan kata untuk berkomunikasi sedikit. Kadangkala mengucapkan kata-kata yang tidak ada artinya.
  • Tidak suka bermain dengan anak lain. Mereka asyik dengan bermain sendiri dan jika sudah bisa bicara, mereka cenderung akan bicara sendiri.
  • Pada sebagian kasus, anak-anak ini aktif bergerak tetapi gerakannya tidak bertujuan dan berulang-ulang. Misalnya: berputar-putar, menggerak-gerakkkan tangan tanpa tujuan. Tetapi, ada pula anak yang pasif dan pendiam.
  • Emosi tidak stabil. Menangis atau marah tanpa sebab dan jika marah bisa merusak barang-barang.

Bantuan Bagi Penderita Autis

Jika menemukan gejala-gejala tersebut, ada baiknya konsultasikan hal tersebut kepada dokter agar medapatkan kepastian. Karena autis bisa saja terjadi pada anak-anak yang normal di awal pertumbuhannya kemudian menunjukkan gejala-gejala tersebut.
Bantuan yang dapat diberikan untuk anak yang mengalami autis adalah dengan memberikan terapi. Memberikan terapi cenderung lebih aman dibandingkan dengan pemberian obat-obatan, apalagi jika anak masih kecil. Tujuan dari terapi adalah membantu agar anak dapat fokus pada satu hal. Tujuan lain adalah agar anak bisa berkomunikasi dan bersosialisai.
Orang tua juga dapat membantu proses ini, misalnya dengan sesering mungkin mengajaknya bicara. Jika anak mulai tersimpangkan, arahkan wajahnya ke arah kita dengan tujuan agar anak menatap mata kita dan tanyakan hal yang sama.
Agar suasana dan pembicaraan menyenangkan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti aneka permainan yang berwarna-warni, buku cerita bergambar atau alat peraga lainnya. Lalu Anda dapat menanyakan, mana orang yang sedang makan, mana anak yang memakai baju merah, ada berapa sapi yang ada di gambar dan pertanyan lain yang memancing anak berkata-kata dan mau berkomunikasi. Jangan lupa memberikan pujian pada anak jika dia sudah menjawab dengan benar dan tunjukkan kasih sayang Anda misalnya dengan mengelus kepalanya.
Bantu juga anak Anda untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh yang teratur. Salah satu caranya adalah dengan melakukan senam atau Anda dapat membantu menggerakkan tubuhnya dengan mengangkat tangannya beberapa kali, menggerakkan tangan ke kanan kiri dan gerakan lainnya untuk membantu memperbaiki gerak motorik pada anak.
Selain bantuan dari luar, Anda juga dapat memperhatikan makanan untuk mereka. Berikan makanan bergizi dengan nutrisi yang tepat. Anak autis umumnya bermasalah pada sistem pencernaan dan tidak dapat menerima makanan yang mengandung casein (protein susu) dan gluten (protein tepung). Untuk membantu fungsi otak, Anda dapat juga memberikan makanan atau suplemen yang mengandung Omega-3.
Merawat anak yang mengalami autis memang tidak mudah. Perlu kesabaran dan perhatian untuk membantu mereka. Tetapi, seorang anak tetaplah berharga dan layak mendapatkan kasih sayang.
http://kumpulan.info/keluarga/anak/40-anak/323-bantuan-untuk-anak-autis.html

Macam – Macam Kepribadian Anak



Macam - Macam Kepribadian Anak

http://www.pendidikankarakter.com/macam-macam-kepribadian-anak/
Kali ini kita akan membahas bagian yang tidak kalah pentingnya yaitu bagian tentang kepribadian, inilah dasar dari pembentukan karakter seorang anak. Mengapa kita perlu membahas tentang kepribadian, kepribadian adalah bagian dari diri manusia yang sangat unik dimana kita memiliki kecenderungan yang cukup besar untuk merespon segala sesuatu. Dengan memahami kepribadian anak berarti kita telah menyingkat waktu kita untuk menebak-nebak, berusaha mengerti dan memahami anak kita, kita bisa jauh lebih mudah untuk memahami seseorang anak dengan memperhatikan tipologi kepribadiannya. Nah dalam artikel kali ini saya akan menggunakan tipelogi kepribadian yang sangat banyak dipakai oleh family terapis, oleh para HRD manager ataupun praktisi-praktisi di sumber daya manusia untuk menganalisa kepribadian seseorang. Kepribadian ini membagi manusia menjadi empat golongan besar yaitu korelis, sanguinis, phlegmatis dan melankolis.

Koleris mewakili tipe kepribadian yang tegas dan kemudian cenderung untuk memimpin, yah dia adalah seorang pemimpin yang dilahirkan. Pemimpin yang dilahirkan secara alamiah begitulah koleris. Ciri-cirinya To The Point, dia ingin segala sesuatunya cepat dan dilakukan saat itu juga, dia tidak bertele-tele tetapi pada titik ekstrimnya adalah dia bisa menjadi terlalu dominan dan terlalu mengatur, terlalu mengontrol, sehingga orang lain bisa tidak tahan. Dan kemudian dia ingin segala sesuatunya dilakukan dengan sangat cepat kemudian bisa jadi dia lupa beberapa detail-detail tentang hal penting yang harus dilakukan. Itulah tipe kepribadian koleris yang sejati. Orang koleris akan berpakaian dengan praktis, simple, tidak mementingkan model pakaian tetapi lebih mementingkan fungsi dari pakaian itu. Dan orang koleris biasanya duduknya sangat tegak sekali dan ia berjalan dengan sangat tegak dengan kepala terangkat ke atas. Pada kenyataannya tiap kepribadian itu memiliki kadarnya masing-masing, sangatlah kecil sekali kemungkinannya kita menemukan seseorang yang koleris sejati. Artinya seratus persen koleris sementara di lain-lainnya itu nol semuanya. Seorang anak yang koleris, biasanya memiliki motivasi yang kuat dari dalam, istilahnya “ku tahu yang ku mau”. Jika ingin mengarahkan mereka, tunjukan keuntungan bagi anak jika mereka melakukan hal tersebut. Misal : “Jika kamu les bahasa inggris maka mudah bagi kamu untuk memahami aturan dari permainan yang sering papa dan kamu lakukan, masih banyak permainan serupa yang bisa kita mainkan”.

Jenis kepribadian yang berikutnya adalah Sanguinis. Sanguinis adalah orang yang cerah, ceria, bisa mendengar suaranya jauh sebelum melihat orangnya, heboh sekali dan jika memakai pakaian pakaian biasanya berwarna cerah meriah dengan banyak sekali aksesoris, yah sanguinis adalah orang yang senang menjadi pusat perhatian. Jika Anda datang ke pesta dan melihat satu orang dikelilingi yang lain, bercerita, semua terhibur dan tertawa, maka orang yang bercerita itulah seorang sanguinis. Ya, sanguinis adalah pusat perhatian. Jika Anda melihat orang sanguinis berpakaian cerah warna warni dan banyak aksesoris, dia tidak akan risih dengan itu semua bahkan dia akan suka, karena dengan begitu dia bisa menarik perhatian orang lain. Orang sanguinis akan berjalan dengan gayanya yang ceria dan akan menoleh ke kanan kiri dan melempar banyak senyum kepada orang-orang di sekitarnya. Seorang anak sanguinis merupakan anak yang sangat senang sekali bermain dan berkumpul dengan banyak teman-temannya. Senang dengan aktivitas “outdoor” atau kebersamaan yang menyenangkan. Tentu mudah bagi Anda menerjemahkan bahasa saya berkaitan dengan anak sanguinis.

Tipe koleris dan tipe sanguinis adalah tipe yang Ekstrovert, tipe yang terbuka kepada orang. Orang sanguinis begitu sangat terbukanya, sehingga bisa cerita tentang banyak hal kepada orang lain dan kemudian bisa dengan mudah melupakannya. Orang sanguinis dengan begitu mudahnya melupakan janjinya dan juga dengan begitu mudahnya dia akan langsung minta maaf. Orang koleris tidak akan melakukannya, dia akan gengsi untuk minta maaf kepada kita. Tapi mereka dasarnya adalah orang-orang yang terbuka, orang-orang yang ekstrovert. Berikutnya kita akan membahas bagian kepribadian yang Introvert yang tertutup. Di bagian ini ada dua jenis kepribadian dua tipelogi kepribadian yaitu Melankolis dan Phlegmatis.

Melankolis adalah seorang yang rapi, biasanya tulisannya rajin, rapi, lengkap, detail karena itu jika mereka kuliah catatan mereka biasanya akan dipinjam oleh teman-temannya. Dan kemudian dia akan memiliki gaya dandan yang rapi, tidak ada satu helai pun rambut yang tersisir keluar ok semuanya rapi seperti diatur pada tempatnya. Seorang melankolis berpakaian selalu sangat rapi sekali, dimasukkan dan suka warna warna yang memiliki perpaduan warna yang cocok. Jadi tidak akan sembarangan, artinya dia tidak akan memakai bawahan yang berwarna hijau dan kemudian atasnya berwarna kuning cerah. Dia akan mempertimbangkan segala sesuatunya, itulah orang melankolis. Jika memendam sesuatu bisa dipendam sangat lama, ngambeknya bisa sangat lama sekali, tetapi orang melankolis sangat detail, begitu suka dengan data-data dan fakta-fakta. Yah itulah seorang melankolis. Ia begitu ahli di dalam perencanaan dan ahli di dalam analisa. Ciri-ciri anak melankolis yang sangat tampak adalah anak ini sangat teratur, suka kerapian, seringkali saya jumpai mereka secara akademis adalah anak yang cerdas dan pandai. Anak melankolis sangat suka “mengontrol” semuanya sendiri. Terkadang menentukan pakaian yang akan dipakainya, makan apa sore ini, dsb. Mereka terkadang suka mengingatkan kita, jika keluar kamar lampu dimatikan, tv atau laptop dimatikan.

Kemudian kepribadian yang satunya lagi adalah Phlegmatis. Phlegmatis adalah kepribadian yang suka melakukan segala sesuatu berdasarkan urutan yang telah diberikan, jika memang sudah begini ya begini tidak usah dipikirin yang lain lagi, yah pokoknya ikuti saja. Itulah phlegmatis, tipe pengikut yang setia. Dia bisa tahan duduk berjam-jam melakukan sesuatu berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan dimana itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang yang koleris ataupun seorang sanguinis. Mereka tidak akan tahan duduk berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan melakukan satu hal yang sama berulang-ulang kali. Phlegmatis sangat cocok melakukan itu semua, sangat setia dan bisa dipercaya untuk memegang rahasia. Itulah orang phlegmatis, mereka sangat mudah diatur mereka sangat toleran. Jika Anda punya anak phlegmatis, Anda bisa mengatakan “nak sekarang makan ya”, “ya” kalau Anda sibuk, Anda bisa mengatakan “nak, sekarang Mama lagi sibuk, nanti aja makannya ya”, “iya” anak phlegmatis tidak akan menuntut Anda. Itu akan sangat berbeda dengan anak koleris “nak makannya nanti ya”, “tidak! Aku maunya sekarang” itulah anak koleris. Anak phlegmatis biasanya cenderung diam dan mengalah. Mereka sering menghindari konflik dan seringkali merelakan peralatan tulisnya untuk dipinjam dan tak jarang terkadang merasa “ngga enak” untuk memintanya.

Sekarang Anda telah mengetahui tipologi koleris, sanguinis, melankolis dan phlegmatis nah satu hal yang perlu kita ketahui adalah tidak ada satupun tipologi kepribadian ini yang lebih baik daripada lainnya. Artinya kita semua mempunyai kadar dari keempat tipologi kepribadian ini. Di dalam diri kita ada unsur melankolis, ada unsur phlegmatis, ada unsur koleris dan ada unsur sanguinis-nya. Hanya saja di bagian mana kita dominan dan itu yang membentuk kita, itu yang membedakan kita dari yang lainnya. Nah variable atau kadar perbedaan dari setiap kepribadian ini membuat kita menjadi begitu unik. Tak ada satu orangpun yang memiliki komposisi yang sama, semuanya begitu berbeda. Dan satu hal yang paling penting, adalah seperti yang tadi saya katakan bahwa tidak ada yang baik, tidak ada yang buruk disini. Yang ada adalah pada saat kita tidak menyadari berhadapan dengan siapa dan kemudian kita tidak bisa menjalin suatu komunikasi, itu karena kita tidak bisa memahami persepsinya.

Bahaya Pornografi Internet

Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam.
Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran.
Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang.
Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bahaya Pemangsa Seksual

Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi (chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

Ciri Kecanduan Internet

Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja.

Cara Menghindari Bahaya Internet

Berbagai bahaya di Internet dan masalah kecanduan Internet bukan tidak dapat diatasi. Dengan mengetahui dampak negatif dari Internet, sebagai orang-tua Anda dapat melindungi buah hati Anda dengan melakukan hal-hal berikut:
Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet Jangan mengganggap diri terlau tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari Internet. Istilah lainnya, jangan gaptek (gagap teknologi). Seorang anak dapat saja dengan sengaja membiarkan atau membuat orang tua tidak memahami teknologi sehingga orang-tua berpikir tidak ada dampak negatif dari Internet.

Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat Kadang orang-tua merasa bangga dengan dapat meletakkan dalam kamar anak mereka sebuah komputer yang terhubung Internet. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak Anda karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui orang-tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga, Anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.

Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri Karena Anda tidak dapat mengawasi anak Anda 24 jam, biasakan anak Anda untuk mengambil keputusan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, memutuskan untuk menggunakan pakaian yang mana atau tanyakan pendapat dan sudut pandang anak. Sehingga saat Anda tidak ada atau saat muncul situs porno mereka dapat mengambil tindakan yang tepat. Tanamkan pula rasa takut akan Tuhan, sehingga walau Anda tidak ada, tetapi dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.

Batasi penggunaan Internet Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama Internet boleh digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan juga mengapa Anda melakukan hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.

Jaga komunikasi yang baik dengan anak Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan memudahkan Anda untuk menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda apa saja bahaya dari penggunaan Internet agar mereka tidak mudah terkecoh.

Semua orang-tua tentu menyayangi anak mereka dan berusaha memberikan yang terbaik. Tetapi pengaruh dari luar, salah satunya bahaya Internet dapat merusak kecerdasan dan nilai moral anak sehingga Anda perlu melindungi anak Anda dari bahaya penggunaan Internet seperti pornografi dan para pemangsa atau predator seksual.

Sumber " kumpulan.info "

Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan


Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan

“Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi saya akan memberikan data dan fakta berikut:
  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Sumber : Litbang Kompas
Kini setelah membaca fakta diatas, apa yang ada dipikran anda? Cobalah melihat lebih ke atas sedikit, lebih tepatnya judul artikel ini. Yah, itu adalah usulan saya untuk beberapa kasus yang membuat hati di dada kita “terhentak” membaca kelakuan para pejabat Negara.
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.

Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.
Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.
Walau tidak semua, tetapi kebanyakan saya temui memiliki kecenderungan seperti itu. Saya berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang maksimal. Saya tidak “kapok” ber ulang-ulang bekerja sama dengan mereka. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang, saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Kembali lagi ingat, disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaan saya mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? “saya cocoknya kerja apa ya? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya yang salah.

Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/

Enam Ciri Karakter Anak Bermasalah



Enam Ciri Karakter Anak Bermasalah“Mungkinkah mengetahui dan memastikan apakah seorang anak itu bermasalah, dalam waktu 5-10 menit pertama saat kita bertemu dengannya?” Jawabannya adalah “mungkin” dan “pasti”. Pertanyaan yang sering saya ajukan kepada peserta seminar ataupun para orangtua yang sedang bersemangat belajar dan mencecar saya dengan berbagai pertanyaan seputar anaknya.
Rahasia tersebut akan saya bahas sekarang, rahasia yang sering saya gunakan untuk menganalisa seorang anak. Apakah dia bermasalah, bahkan setelah mempelajarinya dengan seksama kita mampu meramal masa depan seorang anak. Wow, tenang ini bukan obral janji, tapi ini pasti. Dari hasil menangani berbagai kasus keluarga dan individu maka terbentuklah suatu pola yang akurat ditiap individu. Kebanyakan klien saya jika memiliki masalah, kebanyakan masalah tersebut  dan sebagian besar masalah itu berasal dari 2 hal. Ini juga rahasia (Rahasia dari ruang terapi saya), tapi akan saya bongkar habis.
Baiklah 2 hal tersebut berasal dari :
  • Keluarga (keluarga yang membentuk masalah tersebut secara tidak sengaja).
  • Masalah tersebut berasal dari usia 7 tahun kebawah.

Keluarga, adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak. Karakter seorang anak berasal dari keluarga. Dimana sebagian sampai usia 18 tahun anak-anak diIndonesia menghabiskan waktunya 60-80 % bersama keluarga. Manusia berbeda dengan binatang (maaf..) seekor anak kucing yang baru lahir, bisa hidup jika dipisahkan dari induknya, dan banyak binatang yang lain yang memiliki kemampuan serupa. Manusia tidak bisa, sampai usia 18 tahun masih membutuhkan orangtua dan kehangatan dalam keluarga. Sukses seorang manusia tidak lepas dari “kehangatan dalam keluarga”. Akan sangat banyak hal yang akan dikupas dari tiap tahun kehidupan manusia dan kebutuhannya serta cara memenuhi kebutuhan tersebut, terutama aspek emosi. Saya tidak akan meneruskannya, kita akan bahas dikesempatan lainnya, kini kita kembali ke cara mengetahui ciri anak bermasalah.
Usia 7 tahun kebawah? Ada apa pada usia ini? Pada masa ini kebanyakan (85%) letak masalah atau asal muasal masalah / hambatan seorang manusia tercipta. Istilah kerennya Mental Block. Karakter yang menghabat pencapaian cita-cita pribadi kita. Dan biasanya akan terasa pada usia 22 tahun ke atas. Woo… segitunya? Ya Mental Block seperti program yang seakan-akan dipersiapkan (karena ketidak sengajaan dan ketidak tahuan orangtua kita) untuk menghambat berbagai macam aspek dalam kehidupan kita. Aspek itu bisa berupa Karier (takut kaya, takut jabatan tinggi) kesehatan (tubuh gemuk, alergi) Relationship (tidak gampang cocok dengan pasangan/teman, paranoid) dan lain hal, serta masih banyak lagi.
Ada apa dengan 7 tahun kebawah dan disekitar 7 tahun pertama kehidupan manusia? Baiklah saya jelaskan, pada masa ini kita membutuhkan, kebutuhan dasar Emosi yang harus terpenuhi ingat HARUS terpenuhi. Jika pada masa ini lewat dan tidak terpenuhi  maka, akan terjadi Mental Block pada diri anak tersebut. Inilah asal muasal dimana Mental Block terbentuk. Karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar Emosi yang dibutuhkan seorang manusia. Kebutuhan apa yang dibutuhkan pada anak seusia itu? Sehingga fatal akibatnya (pada masa dewasa anak tersebut) jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi

Ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0 – 7 tahun bahkan lebih, cara ini adalah kunci dalam pendidikan karakter, agar karakter anak kita bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Disamping itu ketiga hal inilah asal muasal Mental Block yang sering kali terjadi atau terasa sangat menganggu pada saat anak tersebut dewasa. Yaitu :

1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima
3 kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat menghadapi hidup. Ini akan sangat panjang sekali jika dijelaskan, nah mengingat kita membahas ciri – ciri karakter anak bermasalah maka kita akan kembali ke topic tersebut.

Sebenarnya ada 6 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup kita melihat dari perilakunya yang nampak maka, kita sudah dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar” dikehidupan yang akan datang (baca: semakin dewasa) dan secepatnnya dapat melakukan perbaikan.
Inilah ciri-ciri karakter tersebut :
1. Susah diatur dan diajak kerja sama
Hal yang paling Nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah saya sebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.
2. Kurang terbuka pada pada Orang Tua @@@
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
3. Menanggapi negatif
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
4. Menarik diri
Saat anak terbiasa dan sering Menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-dalamnya.
5. Menolak kenyataan
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama da kasih contoh berulang-ulang”.
6. Menjadi pelawak
Suatu kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah, kemanakah orangtua?
http://www.pendidikankarakter.com/enam-ciri-karakter-anak-bermasalah/

Kumpulan.info - Saat sedang banyak pikiran, seorang dewasa kadang-kadang kita ingin kembali ke masa kanak-kanak karena berpikir pada masa itu seorang anak dapat bermain dengan bebas tanpa perlu memikirkan keluarga, keuangan, atau hal lainnya. Namun, seorang anak yang masih polos pun juga bisa mengalami frustasi dan stres. Bahkan beberapa penyakit pada anak bisa jadi disebabkan karena reaksi psikosomatik yang disebabkan karena stres.

Penyebab Stres Anak

Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, sejak dalam kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stres, janin yang ada dalam kandungan juga akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur, sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiring pertambahan usia terutama saat masa remaja, berbagai penyebab dapat memicu stres pada anak, di antaranya adalah:
  • Makanan

    Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat menimbulan stres. Begitu juga, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, karena makanan tersebut memiliki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.
  • Kurang tidur

    Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya. Untuk anak yang telah bersekolah, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.
  • Lingkungan keluarga

    Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya, terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.
  • Pola asuh orang tua

    Secara umum, pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam. Pertama, authoritarian di mana orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua bahkan menganiaya anaknya. Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak. Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik untuk membentu kepribadian anak. Stres dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.
  • Tekanan dari teman

    Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya.

Bagaimana Anak Memandang suatu Peristiwa?

Kematian orang tuaAnak akan merasa bersalah. Anak memandang bahwa orang tua meninggal karena kesalahannya yang sering membuat orang tuanya marah.
PerceraianAnak merasa ditelantarkan. Logika seorang anak mengatakan bahwa jika orang tua dapat berhenti mengasihi satu sama lain, mereka pun dapat berhenti mengasihi dia.
Pertengkaran orang tuaAnak ketakutan saat melihat orang tua bertengkar. Pertengkaran orang tua dapat menimbulkan stres berat sehingga mengakibatkan muntah-muntah, tanda-tanda ketegangan pada wajah, kerontokan rambut, naik atau turunnya berat badan, dan bahkan bisul-bisul.
Terlalu banyak tuntutanKarena ditekan untuk menjadi yang terbaik di sekolah, di rumah, dan bahkan sewaktu bermain, sang anak tidak pernah menang dan perlombaan tidak pernah berakhir.
Ada adik baruKarena anak harus berbagi perhatian dan kasih sayang orang tuanya, ia mungkin merasa telah kehilangan orang tua sebaliknya daripada mendapat adik.
KesalahanAnak memandang kesalahan seperti penghinaan. Karena memiliki citra diri yang labil, anak-anak cenderung memandang segala sesuatu jauh melampaui porsinya. Ia mendapati bahwa penghinaan adalah salah satu penyebab umum bunuh diri di kalangan anak-anak.
CacatSeorang anak yang cacat fisik atau mental mungkin harus menanggung ejekan dan ketidaksabaran guru dan anggota keluarga yang menyatakan kekecewaan atas apa yang sama sekali di luar kesanggupannya. Hal ini akan menyebabkan frustasi pada anak.

Gejala Stres

Seorang anak yang stres dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tingkah lakunya. Reaksi-reaksi psikosomatik, termasuk problem pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, dan masalah sewaktu buang air, mungkin merupakan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Tanda lainnya seperti sering menangis, senang menyendiri, rewel, tidak mau berangkat ke sekolah atau suatu tempat, membuat kenakalan di sekolah atau di lingkungan tempat bermainnya, penurunan nilai sekolah. Bahkan stres juga dapat menyebabkan penyakit fisik pada anak, misalnya merasa pusing, mual, diare, kelumpuhan akibat depresi, atau penyakit lainnya.
Apabila seorang anak mengalami sakit dalam waktu lama dan setelah dikonsultasikan ke dokter tidak ditemukan penyebab pastinya, maka tidak ada salahnya bila Anda meminta bantuan seorang psikolog, karena penyakit tersebut bisa saja bukan disebabkan virus, bakteri atau kerusakan pada tubuh melainkan disebabkan pikiran anak yang sedang stres.


Membantu Anak yang Mengalami Stres


Sebagai manusia yang belum berpengalaman dan kapasitas otak yang belum optimal, seorang anak tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusi dari stres yang dideritanya sehingga perlu mendapat bantuan dari orang dewasa untuk dapat mengatasi kesulitannya sehingga stres yang dialaminya tidak berkepanjangan.

Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah:


Perbaiki pola asuh Anda Bila selama ini Anda cenderung otoriter atau sebaliknya serba boleh, sebaiknya Anda mengubah pola asuh Anda agar anak Anda tidak merasa terbebani dengan tuntutan yang berlebihan. Sebaliknya, berikan aturan yang jelas, mengapa aturan tersebut diberikan dan konsekuensi apabila peraturan dilanggar. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika anak Anda bersikap positif, tetapi berikan teguran atau disiplin apabila anak melakukan pelanggaran serta penjelasan mengapa disiplin diberikan dan bukan karena orang tua membenci anaknya.

Jangan buat tuntutan yang berlebihan Orang tua menginginkan anaknya mencapai yang terbaik, tetapi jangan tetapkan target yang tidak dapat dicapai oleh anak. Jangan pula mengritik atau membanding-bandingkan seorang anak dengan orang lain. Terimalah seorang anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jika seorang anak gagal mencapai tuntutan yang Anda berikan, jangan menghukum atau mengejeknya, tetapi bantulah anak agar dapat menjadi lebih baik di kemudian hari. Kegagalan yang dialami anak sekarang bukan berarti dia tidak dapat menjadi lebih baik dan bukan berarti akhir segalanya.

Buat kedekatan dengan anak dan komunikasi yang terbuka Kedekatan orang tua dengan anak akan membantu seorang anak terbuka terhadap orang tua dan leluasa menjadikan orang tua sebagai tempat curhat. Anak dapat menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah atau di luar rumah. Orang tua, sebagai manusia yang lebih berpengalaman dapat memberikan solusi yang baik untuk anak atau mengambil tindakan yang diperlukan agar kejadian tidak menyenangkan dapat dihindari. Ini sangat baik dibandingkan jika anak menceritakan permasalahannnya kepada teman sebaya atau orang lain yang tidak tepat yang dapat memberikan saran yang membuatnya semakin terpuruk.

Ciptakan keluarga yang harmonis Hubungan ayah ibu yang harmonis, kedekatan dengan kakak adik dan anggota keluarga lain membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah, membantunya terhindar dari pergaulan buruk yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat membuat anak stres. Selain itu, dengan keluarga harmonis dapat menghindari terjadinya pertengkaran bahkan perceraian yang akan mengganggu kestabilan emosi anak.

Bentuk anak yang mandiri Seorang anak pada saatnya harus menjadi mandiri, karena tidak mungkin orang tua terus menerus mengawasinya. Maka, bantu anak dengan melatihnya untuk membuat keputusan yang diperlukan. Misalnya, saat seorang anak menanyakan apakah suatu tindakan boleh dilakukan atau tidak, ajak anak berdiskusi apa hal baik dan hal negatif yang akan terjadi jika anak melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membantu anak jika suatu saat ia harus membuat keputusan tanpa bantuan orang tua. Anak yang mandiri juga akan lebih dpaat menyelesaikan masalahnya dan menangani saat dia merasa tidak nyaman sehingga mencegah anak mengalami stres.

Beri keleluasan yang wajar untuk anak Untuk hal-hal yang tidak terlalu prinsip, berikan keleluasan pada anak. Misalnya dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang akan diikutinya. Biarkan anak menyalurkan hobinya sehingga anak tidak merasa terkekang dan menikmati aktivitasnya.

Berikan makanan sehat dan tidur cukup Karena asupan gizi dapat mempengaruhi stres anak, maka sajikan makanan yang bergizi untuk Anda, jangan membiasakannya dengan makanan cepat saji, soft drink, atau jajanan lain yang tidak bergizi. Juga biasakan anak agar makan dengan teratur dan tepat waktu. Sedangkan untuk membantu anak cukup tidur, bantu anak agar memiliki jadwal yang baik, tentukan kapan dia boleh bermain, kapan harus mengerjakan tugas dan jadwal lainnya sehingga anak memiliki waktu untuk tidur siang dan tidak sampai harus tidur larut malam untuk mengerjakan tugasnya.


Perhatian dan kasih sayang yang dari orang tua tertutama yang dibutuhkan anak dan membantu anak terhindar dari stres. Maka, terus dukung, latih dan asuh anak Anda agar dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.
 http://kumpulan.info/keluarga/anak/40-anak/206-stres-anak-dan-bantuan-mengatasinya.html

No comments: