Wednesday, March 7, 2012

Mengutamakan Keselamatan Kerja


7 Penyebab Umum Kecelakaan


Coba pertimbangkan statistik ini: 80 dari 100 kecelakaan dikarenakan oleh keselahan manusia yang mengakibatkan kecelakaan. Tidakan yang tidak aman menyebabkan 4 kali sama banyaknya kecelakaan dan cidera akibat kondisi yang tidak aman.


Ada banyak alasan mengapa kecelakaan terjadi. Kebanyakan industi orang cenderung melihat sesuatu untuk disalahkan ketika terjadinya kecelakaan, karena lebih mudah dibandingkan mencari penyebab kecelakaan seperti daftar dibawah ini. Pertimbangkan penyebab kecelakaan yang dijelaskan. pernahkan Anda merasa bersalah terhadap tidakan atau perilaku berikut ini? Jika ya, Anda mungkin tidak mengalami cidera tetapi lain kali Anda mungkin tidak seberuntung sekarang.
Mengambil Jalan Pintas: Tiap hari kita mengambil keputusan dan berharap akan membuat pekerjaan lebih cepat dan lebih efisient. Tetapi apakah waktu yang mengamankan tiap resiko keselamatan Anda, atau apakah anggota yang lain? Jalan pintas menurunkan keselamatan ada dalam bekerja tetapi meningkatkan kemungkinan Anda cidera.
Percaya diri yang berlebih: percaya diri itu bagus. Terlalu percaya diri telalu bagus. ‘ini tidak pernah terjadi ke saya” perilaku seperti ini dapat menyebabkan prosedur, perkakas atau metode kerja yang tidak benar dalam pekerjaan Anda, Hal ini dapat menyebabkan Anda cidera.
Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas. Pernahkan Anda melihat seorang pekerja disuruh melakukan pekerjaan, hanya diberikan sebagian instruksi kerja? Jangan malu bertanya untuk dijelaskantentang prosedur kerja dan peringatan keselamatan. Hal ini tidaklah membuat Anda bodoh bertanya tentang hal ini tetapi Anda salah jika tidak bertanya.
Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati area kerja Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang tentang qualitas, produktifitas dan keselamatan. Kerapihan yang buru membuat berbagai tipe bahaya. Area yang rajin dirawat membuat standar untuk yang lain ikuti. kerapihan yang baik meliputi kebanggaan dan keselamatan.
Tidak memperdulikan prosedur keselamatan: Dengan senganja tidak memperdulikan prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda. Anda digaji untuk mengikuti kebijakan keselamatan perusahaan bukan membuat aturan Anda sendiri.
Ganguan mental dari pekerjaan: memiliki hari yang buru di rumah dan cemas dengan permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Mental yang jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedur kerja aman. Anda juga dapat terganggu ketika anda sibuk bekerja dan teman anda lewat sambing berbicara ke adan saat Anda sedang melakukan pekerjaan.
Gagal merencanakan pekerjaan: Banyak pembicaraan hari ini tentang analisa bahaya kerja JSA adalah cara yang efektif untuk menemukan cara yang pintar untuk bekerja dengan aman dan efisien. Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerjaa, atau tidak berfikir tentang proses kerja dapat menempatkan anda melakukan cara yang berbahaya. Lebih baik rencanakan pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.
“Lebih baik berhati-hati 100 kali dari pada sekali mati” Mark Twain


Terlalu Percaya Diri itu Berbahaya!

Jika Anda meresa percaya diri akan pekerjaan Anda itu hal yang bagus. Anda bangga dengan kemampuan Anda melakukan pekerjaan dengan cepat dan baik. Bagaimanapun, ada saatnya dimana Anda merasa terlalu percaya diri sehingga Anda lupa akan bahaya dan gagal mengikuti praktek kerja yang Aman.


Tidak masalah selama apapun Anda sudah bekerja untuk pekerjaan itu dan seterampil apapun Anda, Anda harus ingat untuk selalu waspada terhadap keselamatan. Jangan terlalu merasa puas!


Pekerja yang berpengalaman melakukan kecerobohan. Mereka tersengat listrik karena mereka gagal mengunci sumbe rlistrik ketika melakukan perbaikan listrik. Mereka terbakar dalam ledakan ketika mereka membiarkan sumber nyala listrik di dalam atmospir yang mudah terbakar. mereka terbunuh dan jatuh dari ketinggian ketika mereka gagal mencantolkan alat pelindung jatuhnya. Mereka kehilangan anggota tubunya ketika sedang mengoperasikan gergaji yang sama atau melakukan pressing yang telah mereka gunakan bertahun-tahun. Mereka mengalami cacat dalam tambrakan mobil ketika sedang mengendari mobil di rute yang biasa mereka lalui.


Semua tempat kerja dan tugas memiliki bahaya dan resiko tertentu. Sebagai pekerja lama, Anda dapat mengalami terjepit di dalam konveyor jika Anda menggunakan pakaian yang longgar.

Bagaimana Anda dapat menghidari terlalu percaya diri ini ketika berhubungan dengan masalah keselamatan? Beriktu ini beberapa saran bagi Anda:
Selalu waspada terhadap bahaya. Tetap awas dan fokus saat melakukan pekerjaan dengan aman.Ikuti rekomendasi praktek kerja aman setiap saat. Jangan mengambil jalan pitas.
Pakailah selalu alat pelindung diri Anda


Selalu memperhatikan saat mendengarkan pertemuan keselamatan, Anda mungkin sudah mendengarkannya sebelumnya, tapi untuk selalu ingat tidak akan mencederai anda.


Sebagai pekerja yang berpengalaman, ANda memiliki tanggung jawab untuk memberika contoh yang baik terhadap pendatang baru. Lakukan pekerjaa dengan aman, sebab seseorang mungkin memperhatikan Anda dan belajar dari Anda. Jangan pernah membiarkan terlalu percaya diri membahayakan keselamatan Anda.
Tips Melakukan Pertemuan Keselamatan (Safety Talk)

Jika Anda diminta untuk menjalankan safety talk atau pertemuan keselamatan dan Anda belum pernah melakukannya sebelumnya, biasanya reaksi langsung Anda mungkin: “Oh, aku tidak bisa aku tidak pandai berbicara di depan umum saya tidak tahu harus berkata apa..!”

Tapi, mari kita hadapi itu, pelatihan keselamatan merupakan bagian dari pekerjaan Anda. Anda harus memberikan instruksi dan bimbingan yang memadai dan pengajaran keselamatan adalah bagian dari pekerjaan itu. Kabar baiknya adalah, Anda tidak perlu menjadi seorang pembicara profesional untuk memberikan penyuluhan keselamatan yang efektif tetapi Anda harus melakukan beberapa perencanaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda.


T. Seberapa sering kita harus melakukan pertemuan keselamatan?


J. Melakukan pertemuan secara berkala, seperti seminggu sekali, sehingga karyawan menjadi terbiasa kepada mereka dan menjadi bagian dari rutinitas kerja.


T. Di mana sebaiknya pertemuan itu diadakan?


J. Pilihlah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan. Anda tidak bisa berharap pendengar Anda untuk berkonsentrasi di lokasi yang bising atau di lokasi yang terlalu panas atau terlalu dingin. Jangan biarkan mereka merasa terlalu nyaman, meskipun, atau mereka mungkin tertidur dan melewatkan pesan keselamatan yang Anda sampaikan. Secara umum, ide yang baik untuk memiliki semua pertemuan rutin pada waktu dan tempat yang sama. Namun jika Anda akan berbicara tentang jenis mesin tertentu, misalnya, mempertimbangkan memiliki kelompok berkumpul di dekat mesin, bahkan jika semua orang harus berdiri.


T. Apa waktu pertemuan harus diselenggarakan?


J. Pilihlah waktu yang tidak mengganggu aktivitas kerja dan di mana semua orang waspada dan kemungkinan besar untuk membayar perhatian. Awal hari, sebelum mulai kerja, adalah saat yang tepat. Jika hal ini tidak nyaman, mengadakan pertemuan segera sebelum atau setelah makan siang atau istirahat kerja biasa. Akhir pergeseran, untuk alasan yang jelas, bukan waktu yang tepat.


T. Berapa lama pertemuan itu berjalan?


J. “Keep It Short & Simple” (kiss) adalah moto yang harus Anda pengang, dari 5 sampai 15 menit sudah cukup. (Sebagian besar pembicaraan harus berjalan sekitar 10 menit atau kurang.) Jika pertemuan itu menghasilkan banyak diskusi yang relevan, pertimbangkan untuk melanjutkan dengan subjek yang sama pada pertemuan atau di jadwal berikutnya pada pertemuan tambahan dalam satu atau dua hari.

Ads by Google


www.pusatk3.com/Hiperkes dan KK, Kemenakertrans RI
www.berniaga.com/Ribuan Loker 2012 tersedia, Temukan Posisi impianmu sekarang!
www.lyrics-house.com/Looking for Kecelakaan kerja? Find exactly what You want today!

T. Subjek Apa yang harus saya pilih ?


J. Dengan semua subjek yang berbeda dibahas, Anda seharusnya tidak memiliki kesulitan memilih salah satu. Namun, pilihan Anda harus relevan dengan pekerjaan kru Anda lakukan. Misalnya, jika Anda tidak dalam industri konstruksi. Di sisi lain, “Taman Aman” akan sesuai untuk bisnis apapun, seperti yang akan berbicara pada keselamatan secara umum, atau mengangkat keselamatan, atau keselamatan kebakaran. Ketepatan waktu adalah pertimbangan juga. Dengan kata lain, lockout akan menjadi topik yang tepat ketika perbaikan mesin dijadwalkan. Jika seorang pekerja baru-baru ini terjadi cedera punggung saat melakukan transfer persediaan dari gudang ke gudang lokal, “Lifting dan Material Handling Manual” adalah subjek yang tempat untuk safety talk Anda.


T. Haruskah saya tetap berpegang pada hanya satu topik?


J. Ya. Jadilah spesifik. Melantur terlalu banyak akan membuat audien Anda kehilangan perhatian. Bahkan ketika berhadapan dengan masalah yang sangat umum seperti bahaya tempat kerja, pandangan yang luas yang mungkin subjek perbincangan untuk diperkenalkan lalu sesi kemudian menentukan bahaya spesifik seperti terpeleset dan jatuh atau pecahan kaca.


T. Berapa banyak persiapan yang diperlukan?


J. Tidak banyak tapi bukan berarti tidak ada! Setelah memilih topik, membaca pembicaraan keselamatan tentang hal itu dan memilih satu atau lebih dari mereka sebagai panduan. Membuat catatan dari insiden dalam pengalaman Anda sendiri yang berkaitan dengan subjek. Tanyakan supervisor lainnya untuk saran seperti apa yang akan disertakan dalam pembicaraan-dan membuat catatan.


T. Bukankah lebih sederhana hanya untuk membaca salah satu pembicaraan keselamatan ?


J. Sederhana, mungkin, tapi bukan ide yang baik. Tidak ada yang akan membuat audien anda tidak mendengarkan lebih cepat daripada pembicara yang mengoceh sambil membaca kertas. Gunakan topik pembahasan , untuk mendapatkan “kail” untuk menarik perhatian, dan sebagai rincian dari poin yang Anda ingin sampaikan. Jadi cobalah sebisa mungkin untuk menyamapaikan materi dengan kata-kata Anda sendiri, dengan salinan yang selalu tersedia untuk referensi. Sekali lagi, semakin Anda dapat menyesuaikan dengan tempat kerja makan Anda lebih baik. Sekarang, statistik lokal dapat ditambahkan atau referensi dibuat untuk kejadian saat ini. Suatu pembicaraan tentang Fire Protection mungkin dimeriahkan dengan kutipan dari marshal kebakaran oleh masyarakat Anda. Ketika banjir atau angin topan dalam berita, saat yang tepat untuk meninjau prosedur dan darurat untuk mengingatkan para pekerja tentang nomor darurat yang akan digunakan.


T. Apakah ide yang baik untuk menggunakan alat peraga?


J. Tentu saja. “Tampilkan dan katakan” adalah cara terbaik untuk menyampaikan pesan. Dan kebanyakan orang mengingat apa yang mereka melihat setidaknya sejelas apa yang mereka hanya mendengar. Jika Anda berbicara tentang perkakas tangan yang rusak atau berbahaya, memiliki sampel untuk menunjukkan. Jika subjek adalah penanganan yang tepat dari drum baja, menunjukkan bagaimana hal itu harus dilakukan. Lebih baik lagi, telah anggota kelompok menunjukkan, dengan arah dari Anda. Alat bantu visual seperti grafik atau gambar juga dapat membantu, asalkan mereka cukup besar untuk terlihat dengan jelas.


T. Apakah saya harus membiarkan kelompok berpartisipasi dalam diskusi?


J. Dengan segala cara. Bahkan, mendorong itu dengan mengajukan pertanyaan. Sebagai contoh, Anda dapat memulai pertemuan itu dengan menjelaskan kecelakaan dan kemudian meminta saran pekerja tentang bagaimana mungkin dihindari. Ini penting, bagaimanapun, bahwa Anda tidak membiarkan pertemuan itu keluar dari kontrol. Tetap pada jalur, dan pastikan itu tidak berubah menjadi sesi keluhan umum.


Q. Bagaimana dengan ketika mereka mengajukan pertanyaan?


J. Jika pertanyaannya adalah relevan dan Anda tahu jawabannya, berikanlah. Jika Anda tidak tahu, katakan demikian, tapi katakan penanya bahwa Anda akan menemukan jawabannya dan kembali kepadanya. Kemudian pastikan Anda melakukannya. Jika informasi yang dapat berguna untuk seluruh kelompok, Anda mungkin ingin mengulang pertanyaan bersama dengan jawaban pada pertemuan berikutnya. Jika pertanyaan tidak ada hubungannya dengan subjek pertemuan, jangan biarkan diri Anda menjadi teralihkan. Katakan pada kuesioner Anda akan membahasnya secara pribadi setelah pertemuan itu.


T. Apakah saya harus menyimpan catatan kehadiran?


J. Ya. Setiap karyawan yang menghadiri pertemuan harus menandatangani formulir pertemuan (melihat contoh terlampir). Kemudian Anda, sebagai pengawas, harus mengisi formulir dan meneruskannya ke mana pun prosedur perusahaan Anda panggilan untuk. Jika pekerja Anda telah datang dengan saran yang berharga selama pertemuan, atau telah mengingatkan Anda untuk bahaya keamanan tertentu, catat mereka di bagian bawah dari bentuk-dan pastikan untuk menindaklanjuti, baik dengan mengurus masalah sendiri atau dengan membawa mereka menjadi perhatian otoritas yang tepat. Jenis catatan penting. Jika perusahaan dipertanyakan oleh OSHA, formulir dapat digunakan sebagai bukti bahwa karyawan diberi informasi keselamatan spesifik dan petunjuk. Tentu saja, apa lembaga keamanan paling tertarik adalah bagaimana para pekerja juga memahami dan bertindak berdasarkan informasi ini-sehingga Anda perlu yakin bahwa perilaku pekerja mencerminkan pedoman / instruksi yang Anda berikan dalam pembicaraan Anda dan pelatihan lainnya. Jika tidak, catatan dapat mendukung tindakan manajemen jika perlu untuk mendisiplinkan pegawai untuk melanggar peraturan keselamatan. Beberapa perusahaan juga mencatat kronologis “sejarah pelatihan” setiap karyawan dalam file individu nya di tempat kerja atau di departemen personalia. Yang dapat digunakan untuk tujuan yang sama sebagai catatan pertemuan, serta untuk tujuan lain. Misalnya, setelah transfer atau promosi, dapat menunjukkan apakah seseorang tersebut memperoleh semua informasi keselamatan dan pelatihan yang diperlukan untuk tugas baru atau sangat membutuhkan pelatihan tambahan atau penyegaran.


T. Saran akhir?


J. Berikut adalah teknik mencoba-dan-teruji untuk membantu Anda memberikan pengarahan keselamatan yang lebih baik. Ada yang disebut “P Lima” Rencana:


Siapkan. Berpikir, menulis, membaca, mendengarkan, mengatur, dan berlatih pembicaraan Anda.


Tepat. Jangan mencoba untuk menutupi tanah terlalu banyak dalam satu sesi. Fokus pada satu ide utama.


Personalisasi. Bawa dekat tunduk pada rumah, untuk memberi makna bagi pendengar Anda.


Pictorialize. Menciptakan gambaran mental yang jelas bagi pendengar Anda. Gunakan benda-benda fisik atau alat bantu visual bila memungkinkan.


Resep. Pastikan Anda memberitahu pendengar Anda tepat apa yang mereka harus atau tidak harus lakukan untuk menjaga diri dan rekan kerja mereka-aman dan harus tepat.


Meskipun Anda tidak minta, berikut adalah dua kata tambahan saran: Tindak lanjut! Membuat sebuah titik untuk memeriksa Anda selama minggu mengikuti safety talk untuk melihat apakah mereka sedang berlatih apa yang Anda ajarkan. Itu cara paling pasti untuk menentukan apakah pembicaraan keselamatan Anda efektif. Karyawan yang telah menunjukkan inisiatif dengan mengajukan pertanyaan atau datang dengan ide-ide yang baik harus diberikan suatu kata pujian baik dalam pertemuan itu atau ketika Anda lulus workstation mereka.
Manajemen Risiko K3 Perusahaan Konstruksi

Setelah sharing tentang artikelk3 pertambangan sekarang artikelk3 konstruksi. Industri konstruksi notabenya sangat sulit mengatur program k3 dikarenakan para pekerjanya yang terus berganti. Nah artikelk3.com mau bagi lagi artikel k3 hasil browsing dan dipastikan sangat bermanfaat buat sahabat artikelk3.

Pendahuluan

Perusahaan Jasa Konstruksi Menurut Porter (1980) perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya. Tujuan suatu perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup, melakukan pertumbuhan, serta meningkatkan profitabilitas.

Tiga tujuan tersebut merupakan pedoman arah strategis semua organisasi bisnis. Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup tidak akan mampu memberi harapan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Perusahaan yang kompetitif diindikasikan dengan adanya sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja yang baik dan inovatif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam persaingan bebas. Selain itu harus mempertimbangkan kualitas kerja, memiliki kecepatan, menghasilkan produk yang efisien serta memperhatikan kepuasan pelanggan.


Industri konstruksi merupakan suatu jenis Industri yang dapat dijadikan indikasi pergerakan roda ekonomi bersama dengan industry-industri yang lain. Industri konstruksi mempunyai sifat-sifat antara lain :

1.Berorientasi pada tenaga kerja

2.Cenderung komplek, banyak pihak yang terlibat

3.Jangka waktu pendek

4.Setiap proyek adalah unik

5.Dibangun dilapangan dan banyak dipengaruhi lingkungan sekitar

6.Banyak dipengaruhi oleh lokasi dan budaya setempat

7.Sering terjadi permintaan perubahan

Selain itu industri konstruksi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan industri lain, yaitu :

1.Orang – orang yang terlibat dalam proyek seringkali bekerja secara sementara

2.Tiap proyek adalah unik dan perubahan kondisi mengurangi hasil yang ingin dicapai dari factor-faktor pendukung yang ada.

3.Keorganisasian bersifat sementara dan sebagai akibatnya tidak ada komitmen antara klien dan penyedia jasa untuk membangun ketrampilan tenaga kerja dan proyek.


Industri konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri (Hillebrandt 1985). Dibandingkan dengan industri lain, misalnya industri pabrikan (manufacture), maka bidang konstruksi mempunyai karakteristik yang sangat spesifik, bahkan unik. Karakteristik usaha jasa konstruksi terdiri dari :

1. Produk jual sebelum proses produksi dimulai

2. Produk bersifat ”custom-made”

3. Lokasi produk berpindah-pindah

4. Proses produk berlangsung dialam terbuka

5. Penjualan produk dilakukan dialam terbuka

6. Proses produk melibatkan berbagai jenis peralatan berbagai klasifikasi dan

kualifikasi tenaga kerja, serta berbagai tingkatan teknologi

7. Penawaran suatu pekerjaan konstruksi umumnya berdasarkan pengalaman

melaksanakan pekerjaan sejenis


Kata jasa konstruksi bermakna sangat luas, pada umumnya bidang-bidang jasa konstruksi meliputi :

1. Bidang perencanaan (design)

2. Bidang pelaksanaan (construction)

3. Bidang pengawasan (supervision/construction management)

4. Bidang pengelolaan lahan (property management

5. Bidang pengembangan lahan (developer)


Identifikasi Bahaya

Pelaksanaan konstruksi mempunyai risiko untung atau rugi yang sangat divergen yang semua baru dapat diketahui pada saat proyek selesai dilaksanakan secara tuntas.


Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia proyek konstruksi di negara-negara berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di negara-negara maju.

Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45% dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan.


identifikasi risiko tersebut dapat dilihat berdasarkan fakta bahwa :

1.Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang,

2.Sebanyak 53% di antaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal apapun.

3.Sebagai besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang formal dengan perusahaan. Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi

4.Sumber daya manusia yang bersifat sementara selama proyek berlangsung,

5.Proyek bersifat unik karena tidak ada proyek yang sama satu dengan yang lain,

6.Keorganisasian proyek bersifat sementara.


Sifat – sifat dalam proyek konstruksi ini berpotensi mengakibatkan terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan menjadi resiko. Resiko tersebut ada dalam semua aspek yang membutuhkan perencanaan dan pengaturan , akan tetapi kompleksitas dan tingkat risiko dalam tiap-tiap pekerjaan sangat variatif tergantung seberapa besar pekerjaan dan bidang yang dijalankan. Resiko dan ketidak pastian ada dalam semua aspek pekerjaan konstruksi tanpa melihat ukuran , kompleksitas, lokasi, sumber daya , maupun kecepatan konstruksi suatu proyek . Hal yang terpenting bahwa persepsi terhadap resiko adalah factor kunci dalam membuat keputusan dan harus diperhitungkan dalam semua prosedur penilaian resiko yang harus dikelola.

Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi


Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penilaian dapat dilakukan dalam hal penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah :

1.Karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik,

2.Lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca,

3.Waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi,

4.Banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih.

5.Manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi.


Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi

Pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan galian. Pada ke dua jenis pekerjaan ini kecelakaan kerja yang terjadi cenderung serius bahkan sering kali mengakibatkan cacat tetap dan kematian. Jatuh dari ketinggian adalah risiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang melaksanakan kegiatan konstruksi pada elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan mengakibat kecelakaan yang fatal. Sementara risiko tersebut kurang dihayati oleh para pelaku konstruksi, dengan sering kali mengabaikan penggunaan peralatan pelindung (personal fall arrest system) yang sebenarnya telah diatur dalam pedoman K3 konstruksi.


Jenis-jenis kecelakaan kerja akibat pekerjaan galian dapat berupa tertimbun tanah, tersengat aliran listrik bawah tanah, terhirup gas beracun, dan lain-lain. Bahaya tertimbun adalah risiko yang sangat tinggi, pekerja yang tertimbun tanah sampai sebatas dada saja dapat berakibat kematian. Di samping itu, bahaya longsor dinding galian dapat berlangsung sangat tiba-tiba, terutama apabila hujan terjadi pada malam sebelum pekerjaan yang akan dilakukan pada pagi keesokan harinya. Data kecelakaan kerja pada pekerjaan galian di Indonesia belum tersedia, namun sebagai perbandingan, Hinze dan Bren (1997) mengestimasi jumlah kasus di Amerika Serikat yang mencapai 100 kematian dan 7000 cacat tetap per tahun akibat tertimbun longsor dinding galian serta kecelakaan-kecelakaan lainnya dalam pekerjaan galian.

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di samping dapat mengakibatkan korban jiwa.


Ads by Google


www.safe4work.com.au/Automatic blade retraction Non Contact Concealed Blade
www.allsports-equipment.com/Rope access, Work at Heights and Headlamps.
www.pusatk3.com/Hiperkes dan KK, Kemenakertrans RI

Pengelolaan risiko

Sumber daya manusia didalam organisasi harus dikelola dengan baik, Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi terdiri dari :

1.Pengadaan personil

2.Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan

3.Pemberian imbalan

4.Integrasi personil kedalam organisasi

5.Pemeliharaan terhadap personil yang ada

6.Pemberhentian personil


Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menanggulangi kecelakaan kerja di industri :

1. Peraturan Perundang-undangan.

Untuk memperkecil risiko kecelakaan kerja, sejaka awal tahun 1980an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan tentang keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1980. Adanya ketentuan dan syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku semenjak tahap perencanaan. Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan K3 langsung di tempat kerja.

2. Standarisasi.

Penyusunan standar tertentu yang bertalian dengan konstruksi dan keadaan yang aman dari peralatan industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau alat pelindung diri. Dengan adanya standar K3 yang baik dan maju akan menentukan tingkat kemajuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3. Inspeksi / Pengawasan.

Pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap keadaan tempat kerja, mesin, pesawat, alat dan instalasi, sejauh mana masalah ini masih memenuhi ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

4. R i s e t.

Riset dapat meliputi antara lain : teknis, medis, psychologis dan statistik, yang dimaksudkan untuk menunjang tingkat kemajuan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai perkembangan ilmu pengetahuan teknik dan teknologi.

5. Pendidikan dan Latihan.

Dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, disamping meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

6. P e r s u a s i.

Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara pribadi dengan tidak menerapkan dan memaksakan melalui sangsi – sangsi.

7. A s u r a n s i.


Dapat diterapkan misalnya dengan cara premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tingkat kekerapan (FR) dan Keparahan kecelakaan (SR) yang rendah di perusahaannya. Penanganan masalah kecelakaan kerja juga didukung oleh adanya UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berdasarkan UU ini, jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) adalah perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat dari suatu peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, tua dan meninggal dunia.


Jamsostek kemudian diatur lebih lanjut melalui PP No. 14/1993 mengenai penyelenggaraan jamsostek di Indonesia. Kemudian, PP ini diperjelas lagi dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/MEN/1993, yang menunjuk PT. ASTEK (sekarang menjadi PT. Jamsostek), sebagai sebuah badan (satu-satunya) penyelenggara jamsostek secara nasional. Sebagai penyelenggara asuransi jamsostek, PT. Jamsostek juga merupakan suatu badan yang mencatat kasus-kasus kecelakaan kerja termasuk pada proyek-proyek konstruksi melalui pelaporan klaim asusransi setiap kecelakaan kerja terjadi. Melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-196/MEN/1999, berbagai aspek penyelenggaraan program jamsostek diatur secara khusus untuk para tenaga kerja harian lepas, borongan, Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia dan perjanjian kerja waktu tertentu, pada sektor jasa konstruksi. Karena pekerja sektor jasa konstruksi sebagian besar berstatus harian lepas dan borongan, maka KepMen ini sangat membantu nasib mereka. Para pengguna jasa wajib mengikutsertakan pekerja-pekerja lepas ini dalam dua jenis program jamsostek yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Apabila mereka bekerja lebih dari 3 bulan, pekerja lepas ini berhak untuk ikut serta dalam dua program tambahan lainnya yaitu program jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan.








PENUTUP


Dari uraian mengenai berbagai aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, dapat diambil kesimpulan bahwa bebagai masalah dan tantangan yang timbul tersebut berakar dari rendahnya taraf kualitas hidup sebagian besar masyarakat. Dari sekitar 4.5 juta pekerja konstruksi Indonesia, lebih dari 50% di antaranya hanya mengenyam pendidikan maksimal sampai dengan tingkat Sekolah Dasar. Mereka adalah tenaga kerja lepas harian yang tidak meniti karir ketrampilan di bidang konstruksi, namun sebagian besar adalah para tenaga kerja dengan ketrampilan seadanya dan masuk ke dunia jasa konstruksi akibat dari keterbatasan pilihan hidup.


Permaslahan K3 pada jasa konstruksi yang bertumpu pada tenaga kerja berkarakteristik demikian, tentunya tidak dapat ditangani dengan cara-cara yang umum dilakukan di negara maju. Langkah pertama perlu segera diambil adalah keteladanan pihak Pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai pembina dan juga “the biggest owner.” Pihak pemilik proyek lah yang memiliki peran terbesar dalam usaha perubahan paradigma K3 konstruksi. Dalam penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi yang didanai oleh APBN/APBD/Pinjaman Luar Negeri, Pemerintah antara lain dapat mensyaratkan penilaian sistem K3 sebagai salah satu aspek yang memiliki bobot yang besar dalam proses evaluasi pemilihan penyedia jasa. Di samping itu, hal yang terpenting adalah aspek sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus kepada seluruh komponen Masyarakat Jasa Konstruksi, karena tanpa program-program yang bersifat partisipatif, keberhasilan penanganan masalah K3 konstruksi tidak mungkin tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Warta Ekonomi, ”K3 Masih Dianggap Remeh,” 2 Juni 2006

Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 174/MEN/1986-104/KPTS/1986: ”Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.”

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 384/KPTS/M/2004 ”Tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan.”

Hinze, J., and Bren, K. (1997). “The Causes of Trenching Related Fatalities and Injuries,” Proceedings of Construction Congress V: Managing Engineered Construction in Expanding Global Markets, ASCE, pp 389-398.

Keppres RI No.22 Tahun 1993 ”Tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja.”

King, R.W. and Hudson, R. (1985). “Construction Hazard and Safety Handbook: Safety.” Butterworths, England.

Occupational Safety and Health Administration (Revisi 2000). “Occupational Safety and Health Standards for the Construction Industry” (29 CFR Part 1926) – U.S. Department of Labor.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER-01/MEN/1980 “Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.”

Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 1993 “Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.”

Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.
Manfaat Kebersihan Tempat Kerja (Housekeeping)


 
Beberapa orang berpikir kebersihan sekedar menjalankan sapu dengan cepat pada lantai bengkel atau pabrik di akhir hari kerja.


Meskipun menyapu adalah salah satu aspek kebersihan, kebersihan yang efektip aktualnya lebih dari pada hal ini.


Kebersihan adalah tanggung jawab setiap orang dan mensyaratkan kepada kita semua untuk menjaga tempat kerja bersih, rapih dan teratur sehingga aman untuk melakukan pekerjaan.


Hari ini kita akan membicarakan tentang:
Kerugian dari Kebersihan yang buruk; dan
Apa yang bisa anda lakukan untuk menjaga tempat kerja anda bersih, rapid an teratur.


KERUGIAN DARI KEBERSIHAN YANG BURUK


Kebersihan yang burk dapat menimbulkan berbagai kecelakaan, cidera, kerusakan dan masalah.

Kesuban, terpotong dan cidera mata terjadi bila butiran metal dan serpihan tertinggal diatas meja kerja dan permesinan.


Terpotong Jari dan Tangan terjadi bila sisa metal yang tajam ditinggalkan tergeletak diatas meja kerja.


Kecelakaan Terpeleset dan Jatuh terjadi bila perkakas, peralatan dan sisa material ditinggalkan tergeletak di lantai.


Cidera tertumbu terjadi bila tumpukan yang tidak stabil atau laci penyimpanan kelebihan beban ambruk.


Waktu Terbuang karena perkakas, peralatan dan material yang selalu berpindah dan harus diatur kembali.

Terlepas dari Kecelakaan dan cidera, kebersihan yang buruk juga dapat mnyebabkan masalah lain.


Kebakaran dengan mudah menjalar kesuluruh tempat kerja bila sisa kertas dibiarkan menumpuk.


Cidera Serius atau kematian bias terjadi pada saat orang berusaha menyelamatkan bangunan, bila jalan masuk dan jalan keluar darurat tertutup atau terganggu.


Pengaturan tempat kerja yang buruk dan tidak rapi juga dapat menimbulkan:
Tempat kerja yang padat; dan
Kesulitan mencari perkakas, material dan peralatan


Tempat kerja yang padat, tidak rapid an tidak teratur membuat kesulitan kepada setiap orang untuk bekerja dan tidak mendrong kualitas kerja.


Kebersihan yang efektip mensyaratkan anda untuk:
Mengatus empat kerja;
Menjaga tempat kerja bersih dan tidak kacau; dan
Menyimpan segala sesuatu ditempat yang tepat.


Keuntungan dari Kebersihan yang baik adalah:
Berkurang resiko kecelakaan dan cidera;
Berkurang resiko kebakaran;
Tempat kerja lebih nyaman; dan
Berkurang waktu yang terbuang untuk mencari perkakas, peralatan dan material..


Sekarang kita akan melihat beberapa cara kerja kebersihan yang anda harus lakukan di tempat kerja anda.

PELIHARA LANTAI DAN JALAN MASUK TETAP BERSIH

Kebersihan yang buruk membuat jalan melewati tempat kerja seperti melewati ladang tambang.

Semakin banyak peralatan dan material yang anda simpan dekat tempat kerja, semakin kurang ruang untuk anda bekerja. Berkurang ruang di lantai dan ruang untuk bergerak, membuat semakin sulit buat anda bekerja secara efisien dan lebih aman.


Anda dapat mencegah kemacetan didalam area kerja anda dengan:
Simpan hanya perkakas yang sering digunakan dan peralatan di area kerja anda.;
Simpan perkakas yang jarang digunakan, peralatan dan material dalam ruang penyimpanan yang sudah disediakan dan area yang lapang.
Gunakan rak penyimpanan dan laci, dimana kurang mengambil ruang, dari pada menumpuk material dan peralatan di lantai, dan
Jaga lantai disekitar meja kerja dan permesinan terpasang bebas dari setiap sisa, material, perkakas atau suku cadang.


Jangan pernah menumpuk atau menyimpan sesuatu didepan dari :
Pitu masuk;
Jalan keluar darurat; atau
Alat mandi keselamatan..


Jangan pernah anda menumpuk atau menyimpan sesuatu diantara satu meter dari peralatan pemadam kebakaran.


Peralatan Pemadam Kebakaran dan jalan keluar darurat harus bebas jelas dan tidak terganggu setiap saat.


Jaga lantai tetap bersih dari setiap oli, grease, lumpur, cairan atau obyek terlepas untuk mencegah bahay terpelset dan jatuh kecelakaan.


MENYIMPAN PERKAKAS DAN MATERIAL

Penyimpanan perkakas, peralatan dan material yang benar membantu untuk menjaga standard kebersihan yang baik.
Menyimpan perkakas dengan tepat anda ::
Memastikan mereka dengan mudah menemukan bila diperlukan; dan
Menjaga mereka dalam kondisi yang baik.
Anda harus selalau menyimpan perkakas :
Dalam rak penyimpanan;
Pada papan tergantung; atau
Dalam kotak perkakas.


Jangan pernah anda meninggalkan perkakas:
Duduk diatas mesin;
Menggantung melebihi pinggiran atas meja;
Bertengger diatas kendaraan; atau
Tergeletak di lantai.


Menyimpan perkakas dengan cara ini akan memudahkan seseorang untuk terpeleset dan jatuh atau akan terpukul perkakas yang jatuh..

Penyimpanan material yang buruk juga dapat menimbulkan tempat kerja yang tidak rapi dan tidak teratur.

Anda harus menyimpan lembaran material, seperti plywood atau besi secara vertical atau horizontal dalam rak dimana:
Dipisah dengan lembar ukuran yang berbeda;
Memudahkan untuk memindahkan lembaran; dan
Mencegah lembaran untuk jatuh.


Anda harus menyimpan batang besi bulat, pipa dan kabel dalam rak dimana dibuat untuk mencegah terguling atau bergerak.


Anda harus menyimpan benda kecil seperti mur, baut, pengencang dan suku cadang dalam laci dan dalam baki.


Hindari menyimpan material:
Diatas bagian laci dimana sulit untuk dilihat dan dijangkau;
Dibawah meja kerja dimana tidak dapat dilihat dan sulit untuk dipindahkan.;
Pinggir jendela dimana bisa terjatuh; atau
Diatas bagian dalam tiang dinding dimana dapat dengan mudah terjatuh.


Anda juga hasru menghindari menumpuk dan menyimpan material didepan jendela, karena hal ini akan berdampak pada penerangan dan pandangan dalam area kerja anda. Pandangan yang buruk menyebabkan kecelakaan dan cidera.


Penyimpanan yang salah pada kontiner kecil bahan cair mudah terbakar, seperti degreaser, dapat denga mudah menimbulkan tumpahan dan kebakaran.

Anda harus menyimpan kontiner kecil berisi bahan cair mudah terbakar dalam lemari yang tahan terhadap bahan yang mudah terbakar. Hal ini termasuk:
Kaleng Cat;
Botol plastik berisi Oli dan Methylated Spirit; dan
Cat dan Degreaser dalam kemasan aerosol.


Anda agar tidak menyimpan kontiner berisi bahan cair mudah terbakar diatas meja kerja, dipinggir laci atau tiang dinding dimana mereka bisa bocor atau meledak karena panas.


SAMPAH DAN LIMBAH

Sampah, limbah, dan bahan terbuang yang terkumpul adalah gejala nyata dari kebersihan yang buruk.

Serpihan Metal yang ditinggal diatas mejak kerja dan permesinan dapat menimbulkan kesuban, terpotong dan cidera mata.

Sisa Metal tajam ditnggal tergeletak diatas meja kerja dapat menimbulkan luka terpotong pada jari dan tangan.

Sisa Material yang ditinggal tergeletak di lantai menimbulkan resiko terpeleset dan jatuh..

Kertas, karton dan serutan kayu sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran.

Kain lap bekas Oli dan limbah Oli adalah juga sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran.

Sisa makanan dan pembungkus menarik rayap dan menyebarkan penyakit.

Kebersihan tidak hanya menyapu lantai dengan bersih di akhir hari kerja.


Kebersihan yang buruk membuat kacau tempat kerja dan mengembak biakan potensi kecelakan.


Kebersihan yang baik adalah mengatur tempat keja anda sehingga segalanya tersimpan pada tempat yang tepat.

Kebersihan adalah tanggun jawab setiap orang dan anda dapat menjaga standard kebersihan yang baik di tempat kerja dengan:
Menjaga lantai dan jalan masuk tidak terganggu.;
Menyimpan perkakas dan peralatan dengan benar;
Menumpk dan menyimpan material dengan benar; dan
Secara regular mebuang sampah dan limbah kedalam tempat pembuangan yang tepat..

Bila anda telah menjadika kebiasaan mebersihkan saat anda akan pergi, lebih baik daripada menunggu di akhir hari kerja, anda akan dapat bekerja lebih efisien dan aman.


Simpan dalam pemikiran anda tentang apa yang kita bicarrakan hari ini dan bila anda kembali ke tempat kerja anda dan bila anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kebersihan di area kerja anda.

Gambar dan Penjelasan Rambu-Rambu K3



Kita ketahui bahwa rambu rambu keselamatan penting untuk ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan.


Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan rambu-rambu.


1. Rambu Peringatan


Rambu peringatan ini adalah rambu yang meberikan peringatan kepada anda pengguna lalulintas untuk melakukan sesuai sesuai dengan gambar rambu yang Anda temukan. Ciri-ciri rambu penringatan yaitu latar belakang berwarna kuning dan simbol berwarna hitam.




2. Rambu Perintah

Rambu perintah ini adalah rambu memerintahkan Anda untuk Wajib melakukan sesuai simbol rambu yang tertera. Ciri-ciri rambu perintah ini adalah berbentuk lingkaran dengan latar berwarna biru dan simbol berwarna putih.



3. Rambu Petunjuk


Rambu ini memberikan petunjuk kepada Anda tentang lokasi yang ingin Anda tuju.Ciri-ciri rambu ini adalah latar berwarna hijau dengan simbol atau tulisan berwarna putih. Ada juga yang berwarna latar biru dan simbol atau tulisan putih. Biasanya ini juga diikuti perintah.

4. Rambu Tambahan




5. Rambu No Rute Jalan




Dengan mengetahui dan mengerti tentang gambar dan penjelasan rambu-rambu ini maka mari kita ikuti ada kita terhindar dari kecelakaan dan tidak tersesat

PELATIHAN KERJA ADALAH SUATU KEHARUSAN
artikelk3.com
Rim demi rim kertas telah digunakan dalam usaha untuk menyampaikan kepada semua yang berkepentingan tanggung jawab penuh dari mereka pada tingkat pengawasan untuk pencegahan kecelakaan dalam konstruksi. Termasuk dalam tanggung jawap pengawasan, dan dengan prioritas tinggi, adalah pelatihan pekerja baru untuk pekerjaan yang mereka lakukan.


Semua terlalu sering para pekerja baru dipekerjakan, diberikan tugas-tugas mereka, dan kemudian diharapkan melaksanakan dengan efisien dan dengan aman tanpa instruksi tugas yang cukup. Bahkan para pekerja baru dengan pengalaman terdahulu sering membutuhkan pelatihan dan orientasi ulang jika efisiensi harus kerja dipertahankan. Pelatihan dimulai ketika pekerja dipekerjaan manakala usaha-usaha kita dihadapan menjadi sangat efektif.


Siapa yang harus bertanggung jawab untuk pelatihan pekerja baru? Kita percaya, dan umumnya setuju, orang yang mempunyai logika membagi pengetahuan dan teknik yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu adalah pengawas keselamatan yakin pengawas langsung para pekerja. Mereka berada di posisi yang terbaik untuk memberi instruksi dalam pekerjaan yang nyata. Di samping itu, pengawas adalah seorang kepada siapa pekerja bertanggung jawab langsung. Ini mencapai dua hal : (1) efisiensi kerja, dan (2) menyatakan perhatian dalam kesejahteraan pekerja.


Apa yang harus diajarkan dan prosedur apa yang harus diikuti pengawas? Sangat logis, tugas-tugas pengawas adalah memberikan instruksi kepada para pekerja tentang pekerjaan yang harus dilakukan, jadi mereka dapat menyelesaikannya dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, tindakan-tindakan kewaspadaan harus diajarkan oleh pengawas keselamatan sebelum memulai kerja. Gangguan-gangguan pekerjaan khusus harus ditunjukkan dalam hubungan dengan tiap tahap pekerjaan, dan instruksi harus diberikan tentang pelaksaan kerja khusus yang aman yang akan membantu menghindarkan gangguan-gangguan ini. Instruksi yang buruk atau tidak ada sama sekali mengakibatkan cidera dan inefisiensi produksi karena pengawas tidak mengorganisir semua bagian penting dari pekerjaan dengan jelas sebelum secara nyata memberikan instruksi dengan sungguh-sungguh.


Banyak organisasi telah menemukan dari pengalaman bahwa pelatihan kerja yang efektif merupakan suatu keharusan apabila suatu kegiatan yang efisien hendak dipertahankan. Pelatihan kerja yang tepat berarti efisiensi dengan aman. Efisiensi dan keselamatan memperoleh hasil yang diinginkan, kualitas dan produksi.

Tips Melakukan Pertemuan Keselamatan (Safety Talk)

Jika Anda diminta untuk menjalankan safety talk atau pertemuan keselamatan dan Anda belum pernah melakukannya sebelumnya, biasanya reaksi langsung Anda mungkin: “Oh, aku tidak bisa aku tidak pandai berbicara di depan umum saya tidak tahu harus berkata apa..!”


Tapi, mari kita hadapi itu, pelatihan keselamatan merupakan bagian dari pekerjaan Anda. Anda harus memberikan instruksi dan bimbingan yang memadai dan pengajaran keselamatan adalah bagian dari pekerjaan itu. Kabar baiknya adalah, Anda tidak perlu menjadi seorang pembicara profesional untuk memberikan penyuluhan keselamatan yang efektif tetapi Anda harus melakukan beberapa perencanaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda.


T. Seberapa sering kita harus melakukan pertemuan keselamatan?


J. Melakukan pertemuan secara berkala, seperti seminggu sekali, sehingga karyawan menjadi terbiasa kepada mereka dan menjadi bagian dari rutinitas kerja.


T. Di mana sebaiknya pertemuan itu diadakan?


J. Pilihlah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan. Anda tidak bisa berharap pendengar Anda untuk berkonsentrasi di lokasi yang bising atau di lokasi yang terlalu panas atau terlalu dingin. Jangan biarkan mereka merasa terlalu nyaman, meskipun, atau mereka mungkin tertidur dan melewatkan pesan keselamatan yang Anda sampaikan. Secara umum, ide yang baik untuk memiliki semua pertemuan rutin pada waktu dan tempat yang sama. Namun jika Anda akan berbicara tentang jenis mesin tertentu, misalnya, mempertimbangkan memiliki kelompok berkumpul di dekat mesin, bahkan jika semua orang harus berdiri.


T. Apa waktu pertemuan harus diselenggarakan?


J. Pilihlah waktu yang tidak mengganggu aktivitas kerja dan di mana semua orang waspada dan kemungkinan besar untuk membayar perhatian. Awal hari, sebelum mulai kerja, adalah saat yang tepat. Jika hal ini tidak nyaman, mengadakan pertemuan segera sebelum atau setelah makan siang atau istirahat kerja biasa. Akhir pergeseran, untuk alasan yang jelas, bukan waktu yang tepat.


T. Berapa lama pertemuan itu berjalan?


J. “Keep It Short & Simple” (kiss) adalah moto yang harus Anda pengang, dari 5 sampai 15 menit sudah cukup. (Sebagian besar pembicaraan harus berjalan sekitar 10 menit atau kurang.) Jika pertemuan itu menghasilkan banyak diskusi yang relevan, pertimbangkan untuk melanjutkan dengan subjek yang sama pada pertemuan atau di jadwal berikutnya pada pertemuan tambahan dalam satu atau dua hari.


T. Subjek Apa yang harus saya pilih ?


J. Dengan semua subjek yang berbeda dibahas, Anda seharusnya tidak memiliki kesulitan memilih salah satu. Namun, pilihan Anda harus relevan dengan pekerjaan kru Anda lakukan. Misalnya, jika Anda tidak dalam industri konstruksi. Di sisi lain, “Taman Aman” akan sesuai untuk bisnis apapun, seperti yang akan berbicara pada keselamatan secara umum, atau mengangkat keselamatan, atau keselamatan kebakaran. Ketepatan waktu adalah pertimbangan juga. Dengan kata lain, lockout akan menjadi topik yang tepat ketika perbaikan mesin dijadwalkan. Jika seorang pekerja baru-baru ini terjadi cedera punggung saat melakukan transfer persediaan dari gudang ke gudang lokal, “Lifting dan Material Handling Manual” adalah subjek yang tempat untuk safety talk Anda.


T. Haruskah saya tetap berpegang pada hanya satu topik?


J. Ya. Jadilah spesifik. Melantur terlalu banyak akan membuat audien Anda kehilangan perhatian. Bahkan ketika berhadapan dengan masalah yang sangat umum seperti bahaya tempat kerja, pandangan yang luas yang mungkin subjek perbincangan untuk diperkenalkan lalu sesi kemudian menentukan bahaya spesifik seperti terpeleset dan jatuh atau pecahan kaca.


T. Berapa banyak persiapan yang diperlukan?


J. Tidak banyak tapi bukan berarti tidak ada! Setelah memilih topik, membaca pembicaraan keselamatan tentang hal itu dan memilih satu atau lebih dari mereka sebagai panduan. Membuat catatan dari insiden dalam pengalaman Anda sendiri yang berkaitan dengan subjek. Tanyakan supervisor lainnya untuk saran seperti apa yang akan disertakan dalam pembicaraan-dan membuat catatan.


T. Bukankah lebih sederhana hanya untuk membaca salah satu pembicaraan keselamatan ?


J. Sederhana, mungkin, tapi bukan ide yang baik. Tidak ada yang akan membuat audien anda tidak mendengarkan lebih cepat daripada pembicara yang mengoceh sambil membaca kertas. Gunakan topik pembahasan , untuk mendapatkan “kail” untuk menarik perhatian, dan sebagai rincian dari poin yang Anda ingin sampaikan. Jadi cobalah sebisa mungkin untuk menyamapaikan materi dengan kata-kata Anda sendiri, dengan salinan yang selalu tersedia untuk referensi. Sekali lagi, semakin Anda dapat menyesuaikan dengan tempat kerja makan Anda lebih baik. Sekarang, statistik lokal dapat ditambahkan atau referensi dibuat untuk kejadian saat ini. Suatu pembicaraan tentang Fire Protection mungkin dimeriahkan dengan kutipan dari marshal kebakaran oleh masyarakat Anda. Ketika banjir atau angin topan dalam berita, saat yang tepat untuk meninjau prosedur dan darurat untuk mengingatkan para pekerja tentang nomor darurat yang akan digunakan.


T. Apakah ide yang baik untuk menggunakan alat peraga?


J. Tentu saja. “Tampilkan dan katakan” adalah cara terbaik untuk menyampaikan pesan. Dan kebanyakan orang mengingat apa yang mereka melihat setidaknya sejelas apa yang mereka hanya mendengar. Jika Anda berbicara tentang perkakas tangan yang rusak atau berbahaya, memiliki sampel untuk menunjukkan. Jika subjek adalah penanganan yang tepat dari drum baja, menunjukkan bagaimana hal itu harus dilakukan. Lebih baik lagi, telah anggota kelompok menunjukkan, dengan arah dari Anda. Alat bantu visual seperti grafik atau gambar juga dapat membantu, asalkan mereka cukup besar untuk terlihat dengan jelas.


T. Apakah saya harus membiarkan kelompok berpartisipasi dalam diskusi?


J. Dengan segala cara. Bahkan, mendorong itu dengan mengajukan pertanyaan. Sebagai contoh, Anda dapat memulai pertemuan itu dengan menjelaskan kecelakaan dan kemudian meminta saran pekerja tentang bagaimana mungkin dihindari. Ini penting, bagaimanapun, bahwa Anda tidak membiarkan pertemuan itu keluar dari kontrol. Tetap pada jalur, dan pastikan itu tidak berubah menjadi sesi keluhan umum.


Q. Bagaimana dengan ketika mereka mengajukan pertanyaan?


J. Jika pertanyaannya adalah relevan dan Anda tahu jawabannya, berikanlah. Jika Anda tidak tahu, katakan demikian, tapi katakan penanya bahwa Anda akan menemukan jawabannya dan kembali kepadanya. Kemudian pastikan Anda melakukannya. Jika informasi yang dapat berguna untuk seluruh kelompok, Anda mungkin ingin mengulang pertanyaan bersama dengan jawaban pada pertemuan berikutnya. Jika pertanyaan tidak ada hubungannya dengan subjek pertemuan, jangan biarkan diri Anda menjadi teralihkan. Katakan pada kuesioner Anda akan membahasnya secara pribadi setelah pertemuan itu.


T. Apakah saya harus menyimpan catatan kehadiran?


J. Ya. Setiap karyawan yang menghadiri pertemuan harus menandatangani formulir pertemuan (melihat contoh terlampir). Kemudian Anda, sebagai pengawas, harus mengisi formulir dan meneruskannya ke mana pun prosedur perusahaan Anda panggilan untuk. Jika pekerja Anda telah datang dengan saran yang berharga selama pertemuan, atau telah mengingatkan Anda untuk bahaya keamanan tertentu, catat mereka di bagian bawah dari bentuk-dan pastikan untuk menindaklanjuti, baik dengan mengurus masalah sendiri atau dengan membawa mereka menjadi perhatian otoritas yang tepat. Jenis catatan penting. Jika perusahaan dipertanyakan oleh OSHA, formulir dapat digunakan sebagai bukti bahwa karyawan diberi informasi keselamatan spesifik dan petunjuk. Tentu saja, apa lembaga keamanan paling tertarik adalah bagaimana para pekerja juga memahami dan bertindak berdasarkan informasi ini-sehingga Anda perlu yakin bahwa perilaku pekerja mencerminkan pedoman / instruksi yang Anda berikan dalam pembicaraan Anda dan pelatihan lainnya. Jika tidak, catatan dapat mendukung tindakan manajemen jika perlu untuk mendisiplinkan pegawai untuk melanggar peraturan keselamatan. Beberapa perusahaan juga mencatat kronologis “sejarah pelatihan” setiap karyawan dalam file individu nya di tempat kerja atau di departemen personalia. Yang dapat digunakan untuk tujuan yang sama sebagai catatan pertemuan, serta untuk tujuan lain. Misalnya, setelah transfer atau promosi, dapat menunjukkan apakah seseorang tersebut memperoleh semua informasi keselamatan dan pelatihan yang diperlukan untuk tugas baru atau sangat membutuhkan pelatihan tambahan atau penyegaran.


T. Saran akhir?


J. Berikut adalah teknik mencoba-dan-teruji untuk membantu Anda memberikan pengarahan keselamatan yang lebih baik. Ada yang disebut “P Lima” Rencana:
Siapkan. Berpikir, menulis, membaca, mendengarkan, mengatur, dan berlatih pembicaraan Anda
Tepat. Jangan mencoba untuk menutupi tanah terlalu banyak dalam satu sesi. Fokus pada satu ide utama.
Personalisasi. Bawa dekat tunduk pada rumah, untuk memberi makna bagi pendengar Anda.
Pictorialize. Menciptakan gambaran mental yang jelas bagi pendengar Anda. Gunakan benda-benda fisik atau alat bantu visual bila memungkinkan.


Resep. Pastikan Anda memberitahu pendengar Anda tepat apa yang mereka harus atau tidak harus lakukan untuk menjaga diri dan rekan kerja mereka-aman dan harus tepat.

Meskipun Anda tidak minta, berikut adalah dua kata tambahan saran: Tindak lanjut! Membuat sebuah titik untuk memeriksa Anda selama minggu mengikuti safety talk untuk melihat apakah mereka sedang berlatih apa yang Anda ajarkan. Itu cara paling pasti untuk menentukan apakah pembicaraan keselamatan Anda efektif. Karyawan yang telah menunjukkan inisiatif dengan mengajukan pertanyaan atau datang dengan ide-ide yang baik harus diberikan suatu kata pujian baik dalam pertemuan itu atau ketika Anda lulus workstation mereka.


 Menghindari Hal - hal Yang Mengganggu Kesehatan Dalam Bekerja

tips saduran dari
KBR68H, Jakarta - Pekerjaan memang sangat berharga tapi menjaga kesehatan jauh lebih berharga dari segala-galanya. Ungkapan  ini kerap kita dengar. Bahkan dibeberapa perusahan terpampang ungkapan “Utamakan Keselamatan Kerja”. Kalau dipikir-pikir ungkapan ini sangat masuk akal. Tanpa menjaga kesehatan maka apapun pekerjaan dan sebesar apapun penghasilan yang didapat, jika sakit sudah mendera semuanya akan sulit untuk dilakukan. Nah untuk menjaga keseimbangan pekerjaan dan kesehatan Dokter Firman Lubis dari Departemen Kedokteran  Komunitas dan Keluarga Universitan Indonesia. mengajak kita memahami pentingnya menjaga kesehatan dalam bekerja.
Istirahat Cukup
Aktifitas pekerjaan manusia tentunya sangat beragam, tapi hal yang sangat diperhatikan dari setiap pekerjaan adalah memberikan waktu istirahat bagi tubuh di sela-sela pekerjaan. Kata Dokter Firman Lubis “Sesibuk apapun kerja kita, usahakan istirahat sejenak minimal 1 kali dalam sejam”.  Istirahat sejenak itu memberikan waktu jeda untuk tubuh dan pikiran rilek dari aktifitas rutin. Hal ini sangat membantu mengembalikan semangat dalam bekerja dan menjauhkan dari kejenuhan.
Kata Dokter Firman istirahat sejanak bisa digunakan dengan menggerakkan anggota tubuh. Olah raga ringan melemaskan otot-otot ke kiri dan ke kanan.
Selain istirahat sejanak di sela-sela pekerjaan, Dokter Firman mengingatkan agar setiap apapun pekerjaan harus ada masa istirahat yang cukup panjang. Fisik tubuh tidak akan kuat untuk dipaksa melakukan aktifitas secara terus menerus dengan durasi waktu yang lama, termasuk pikiran. Makanya dimanapun orang bekerja diberikan waktu istirahat.  Misalnya PNS, masuk pagi dan sorenya sudah pulang, esok paginya dilanjutkan kembali untuk bekerja.
Memahami Ancaman Kesehatan di Tempat Kerja
“Semua pekerjaan mempunyai resiko mengganggu kesehatan. Makanya kita harus mengetahui ancaman-ancaman apa saja yang mengganggu kesehatan kita di lingkungan kerja. Misalnya gangguan fisik, suhu, bunyi-bunyian, bising. Dengan mengetahui gangguan ini kita akan bisa mengambil langkah antisipasi dengan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD). Seperti di Kantor yang menggunakan komputer. Pekerjaan itu akan menganggu mata atau penggunaan ac yang  terlalu dingin. Itu yang penting.” ujar Dokter Firman Lubis.
Salah satu contoh pekerjaan yang sangat beresiko seperti yang dialami salah seorang penelpon yang bergabung dalam dialog radio Klinik KBR68H Regas dari Bireun Aceh. Kata dia, akibat bekerja sebagai pengelas, saat ini putih mata nya sudah mulai kecoklat-kecoklatan. Dokter Arifin menyebutkan yang dialami Regas bisa jadi adalah gejala katarak. Apalagi gejala sakit mata tidak selalu diiringi perih mata, karena yang terpengaruh hanya sebatas fungsi, misalnya agak kabur. Pekerjaan seperti mengelas memang sangat rentan terkena penyakit mata. Kebanyakan dari para pengelas mengabaikan penggunakan alat pelindung, sehingga percikkan api pengelas langsung terkena bola mata.
Biasanya kalau sudah parah penyakitnya harus dioperasi. Tapi sebelumnya para penderita gejala ini harus memperhatikan terlebih dulu langkah-langkah berikut. Diantaranya memperhatikan kapan gejala kecoklatan mata itu muncul, apa berlangsung lama atau hanya sesekali. Disaat seperti apa putih mata akan berubah menjadi kecoklatan. Jika telah bisa mengenali gejala itu baru bisa dikonsultasi ke dokter
Malam Hari Waktu Rentan Terjadi Kecelakaan Kerja
Ada banyak macamnya pekerjaan yang digeluti manusia di muka bumi ini. Tapi dalam pandangan Dokter Arifin Lubis, kecelakaan kerja yang mengganggu kesehatan lebih banyak terjadi pada mereka yang melakukan aktifitas pekerjaan di malam hari. Seperti Para Dokter, Perawat di Rumah Sakit. Polisi  dan Petugas Keamanan, serta para buruh pabrik.
Kata Firman Lubis hal ini disebabkan pengaruh cuaca dan sirkulasi perjalanan waktu.  Mereka yang bekerja di malam hari harus berhadapan dengan tuntutan kerja dan rasa kantuk. Nah bila tidak bisa menjaga kesehatan tubuh, maka rasa kantuk yang tidak bisa tertahan bisa merusak aktifitas pekerjaan. Resikonya akan fatal jika pekerjaan itu mengancam keselamatan fisik.
Tips Menjaga Kesehatan di Dunia Kerja
Dokter Firman Lubis mencoba berbagi tips untuk ketelitian kita menjaga kesehatan di tempat bekerja. Semoga aja bisa diterapkan dalam keseharian kita:
  • Jaga Pola Makan.
Jangan terlalu banyak makan apalagi sampai badan gemuk.
  • Usahakan berolahraga Teratur.
Minimal dalam seminggu 3 kali berolahraga.
  • Hindari Rokok.
Merokok sangat membahayakan bagi perokok dan orang sekitar.
  • Jangan Terlalu Stres.
Hindari pekerjaan yang menumpuk karena akan menambah beban psikis.
  • Awasi Tempat Bekerja.
Awasi tempat bekerja dari kemungkinan yang mengganggu kesehatan, misalnya AC terlalu dingin.
Gangguan psikis, misalnya komunikasi sesama karyawan kurang bagus, intimidasi, tuntutan kerja terlalu banyak.




No comments: