Friday, December 23, 2011

Lebih Detail Tentang SFI

Tip Tentang SFI

Jika anda telah mendaftar di SFI apa yang seharusnya anda lakukan ?. Jika anda masih baru tentunya masih bingung atau meraba raba untuk mengetahui bagaimana cara kerja SFI. OKe tanpa banyak kata kata saya akan langsung memberikan panduan yang bisa membuat anda lebih mengerti bagaimana menjalankan SFI.


1. Cek Level atau Posisi anda di SFI



Ada 3 Level atau posisi dalam SFI. Jika anda baru mendaftar anda akan mendapatkan posisi Affiliasi Biasa (A) "belum termauk dalam Level SFI", Pertama adalah Affiliasi Plus (A+), Kedua adalah Eksekutif Affiliate (EA), dan Yang ketiga adalah Team Leader (TL). Dalam setiap level ada keuntungan dan kerugianya masing masing. Untuk mengecek sampai dimana posisi anda anda bisa melihatnya di pojok bagian kanan atas setiap kali anda login di SFI.



2. Jangan Pernah Setengah-setengah


Jika sudah mendaftar di SFI jangan pernah setengah setengah dalam melakukanya sebab akan membuat anda hanya membuang waktu saja, tetapi dalam hal ini saya akan mengajak anda lebih mantap dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan SFI. Luangkan beberapa jam saja untuk waktu anda., dan anda akan merasakannya dalam waktu dekat.



3. Jadilah Seorang EA untuk memulai menerima Penghasilan dari SFI



Anda hanya memerlukan satu langkah lagi untuk mulai medapatkan hasil dari SFI. Jika anda telah menjadi seorang Eksekutif Affiliate anda akan mendapatkan keuntungan. Apa Keuntungannya ? Keuntungannya anda akan mendapatkan Prosentase Bonus 30-60 % dari hasil Downline atau produk yang terjual dari anda atau Downline anda.



Apa Yang harus Anda lakukan ? Langkah pertama adalah dengan mengumpulkan SVP sebanyak 10 Point. Apakah sulit. Sebuah studi kasus yang saya pelajari dari seorang teman yang telah mendaftar di SFI sebelum saya bergabung dengan SFI, Teman saya membutuhkan waktu 6-8 bulan untuk mendapatkannya dengan cara menjual product dan memanfaatkan ClickBucks dari SFI. Sungguh melelahkan sekali. Itu akan lama lagi apabila anda tidak terlalu memahami tentang untuk website atau blog. Sehingga saya mulai berpikir keras untuk mempermudahnya, ternyata SFI menyediakan pilihan yang mudah yaitu dengan membeli product IAHBE seharga 29.95 $ pada SFI. Apa itu IAHBE, IAHBE adalah satu Akses khusus ke situs www.iahbe.org untuk account SFI kita dan mendapatkan berbagai macam informasi dan layanan seputar bisnis atau affiliasi lainnya disertai cara caranya.



disamping kita mendapatkan fasilitas itu kita sudah mendapatkan SVP 10 selama sebulan dan posisi kita menjadi EA = Eksekutif Affiliate. dan kita siap mendapatkan bonus yang lumayan baik dari downlie kita atau power line yang secara automatis ada di bawah kita sebesar 30-60 % dari penghasilan mereka.



trus caranya bagaimana, Jika anda kesulitan dalam membeli IABE, karena anda di indonesia (tentunya akan lebih mahal harganya karena anda harus mengirim melalui transfer bank dengan biaya yang besar dan waktu yang lama) ada sebuah solusi untuk anda, yaitu dengan meminta bantuan kami, kirim sms ke 085655489301 ke saya. atau membeli sendiri menggunakan PAYPAL (kalau anda sudah tahu dan punya paypal,selain itu masih ada beberapa alat pembayaran, bisa di lihat di account sfi). Ini akan Berpengaruh mempercepat proses kita menjadi EA. tanpa menunggu 6 - 8 bulan dengan cara standart.



4. Jadilah Team Leader Yang Handal dengan aktifitas Standart



Jadi Team Leader tidak harus membabi buta dalam melakukan promosi atau mencari Downline. Usahakan biasa tetapi dengan strategi yang matang, karena dengan cara ini kita tidak menguras waktu kita. Bagaimana caranya ? cukup dengan membuat 5 orang downline anda menjadi seorang EA tiap Bulannya maka anda akan menjadi Seorang TL (Team Leader) yang Minimal mendapatkan penghasilan 100 $ perbulan tanpa anda harus melakukan tindakan apapun, ( Mudah bukan... ;) ) tetapi perlu di ingat anda harus tetap mengantongi SVP 10 tiap bulannya, supaya anda tetap bisa menerima penghasilan itu. Jika anda ingin lebih mendapatkan penghasilan tingkatkan Downline anda lebih dari 5 orang yang menjadi EA.



5. Jadilah Orang yang Malas Tetapi Cerdas



ini adalah kalimat yang hiperbolis dari saya untuk menjembatani anda yang sebenarnya dibalik semua itu untuk membuat anda lebih produktif. Bagaimana caranya Caranya adalah dengan mencari Downline dibawah Anda menggunakan Gateway Anda dan Anda bisa lihat disini :


https://www.sfimg.com/Resources/Marketing/MarketingAids.sfi




arahkan calon downline Anda atau pembeli produk Anda di link yang ada pada gateway.


Selanjutnya beri pengarahan kepada downline untuk bisa menjadi EA sama seperti saya meberi pengarahan sekarang ini. Kalo saya lebih memilih teman atau saudara kita untuk bisa dijadikan downline karena lebih mudah untuk mengarahkannya. Jika Anda memiliki website atau blog letakkan gateway Anda di posisi yang tepat agar Anda bisa memiliki downline yang banyak.



* Ini sekedar info untuk Anda saja jika Anda telah memiliki downline sebanyak 5 dan dia telah menajdi EA maka penghasilan Anda dalam sebulannya adalah sekitar 100 $ tapi perlu di ingat EA hanya bertahan 1 bulan saja jika kita telah mempunyai 10 Point SVP dalam bulan yang sedang kita jalani. untuk bulan depannya Anda harus bisa mepertahankan dengan cara membeli IAHBE atau dengan memanfatkan ClickBucks.

info EA affiliasi


EA atau Executive Affiliate


adalah Posisi dimana kita telah mendapatkan SVP


( Sales Volume Points ) Sebanyak 10 Point. Posisi ini akan bertahan selama 1 Bulan. Jika bulan depan kita bisa mendapatkan SVP Minimal 10 Point maka kita akan tetap berada di posisi EA.


Keuntungan dari EA :

   1. Semua Keuntungan yg Di dapatkan di Affiliate , Bahkan LEBIH…
   2. Pendapatan berkelanjutan pada semua orang di dalam Powerline! Sebagai Seorang EA Executive Affilate, Anda akan mengunci di dalam posisi yang Menguntungkan Anda di dalam Sfi Powerline
   3. Mendapatkan Keuntungan dari tiap-tiap penjualan dan pembelian dari tiap-tiap Affiliate di seluruh dunia yang bergabung dengan SFI setelah kamu (Pendapatan yg dikenal dengan residual income )
   4. Mendapatkan Jaminan Komisi tiap bulan!
   5. Menggandakan komisi penjualan eceran, dari 30% menjadi 60%!
   6. Mendapatkan Keuntungan56% atas produkyang paling populer di SFI'S via perdagangan besar menetapkan harga!
   7. Mendapatkan Komisi / Keuntungan atas Niceoffers.Com ( NOC) dari aktivitas yang dihasilkan oleh Para Affiliate yg disponsori oleh Anda sendiri ( PSAS).
   8. Mendapatkan Komisi / Keuntungan atas SFI Merchants , aktivitas yang dihasilkan di program SFI Merchants oleh Para Affiliate yang disponsori Oleh Anda .
   9. Kebebasan mengakses Alat Bantu Bisnis Marketing seperti —Co-op Manager, Hit Tracking, Eagle Co-op, Key Codes, dan lain sebagainya untuk membantu Anda menghasilkan lebih banyak keuntungan

Dan Masih Ada Beberapa yg tidak bisa saya sebutkan disini


Powerline akan menguntungkan jika kita tetap pada posisi EA


https://www.sfimg.com/MyAccount/Powerline.sfi (untuk melihat powerline kita)




mungkin itu dulu panduan saya kali ini untuk Anda, semoga Anda makin mantap untuk bergabung bersama SFI. Dan jangan pernah ragu untuk menanyakan seputar SFI kepada saya. melalui Form Contact. dengan senang hati saya akan membantu Anda.

tanya jawab tentang sfi

Diposkan olehAdmin BlogtegalRabu, 17 Februari 2010 

kisah-abunawas cerita fiksi

Mengawal Kotoran Raja

Alkisah, Abunawas bertugas menjadi pengawal raja, kemanapun Raja pergi Abunawas selalu ada didekatnya .
Raja membuat Undang Undang kebersihan lingkungan, yang pada salah satu fasalnya berbunyi, Dilarang berak di sungai kecuali Raja atau seijin Raja, pelanggaran atas fasal ini adalah hukuman mati.
Suatu hari Raja mengajak Abunawas berburu ke hutan, ndilalah Raja kebelet berak, karena di hutan maka Raja berak di sungai yang airnya mengalir ke arah utara.
Raja berak di suatu tempat, eee Abunawas ikut berak juga di sebelah selatan dari Raja, begitu Raja melihat ada kotoran lain selain kotoran nya, raja marah, dan diketahui yang berak adalah Abunawas .
Abunawas dibawa ke pengadilan, Abunawas divonis hukuman mati, sebelum hukuman dilaksanakan, Abunawas diberi kesempatan membela diri, kata Abunawas
“Raja yang mulia, aku rela dihukum mati, tapi aku akan sampaikan alasanku kenapa aku ikut berak bersama raja saat itu, itu adalah bukti kesetiaanku pada paduka raja, karena sampai kotoran Rajapun harus aku kawal dengan kootoranku, itulah pembelaanku dan alasanku Raja. Hukumlah aku.”
Abunawas yang divonis mati, diampuni dan malah diberi hadiah rumah dan perahu kecil untuk tempat kotoran nya mengawal kotoran raja.

Bagaimana Pakaian Bisa Tetap Kering

Sejak peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas yang tanpa bisa dicegah oleh Baginda, sejak saat itu pula Baginda ingin menangkap Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara. Sudah menjadi hukum bagi siapa saja yang tidak sanggup melaksanakan titah Baginda, maka tak disangsikan lagi ia akan mendapat hukuman. Baginda tahu Abu Nawas amat takut kepada beruang.
Suatu hari Baginda memerintahkan prajuritnya menjemput Abu Nawas agar bergabung dengan rombongan Baginda Raja Harun Al Rasyid berburu beruang. Abu Nawas merasa takut dan gemetar tetapi ia, tidak berani menolak titah Baginda. Dalam perjalanan menuju ke hutan, tiba-tiba cuaca yang cerah berubah menjadi mendung. Baginda memanggil Abu Nawas. Dengan penuh rasa hormat Abu Nawas mendekati Baginda.
“Tahukah mengapa engkau aku panggil?” tanya Baginda tanpa sedikit pun senyum di wajahnya.
“Ampun Tuanku, hamba belum tahu.” kata Abu Nawas
“Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari sini. Kau kuberi kuda yang lamban. Sedangkan aku dan pengawal-pengawalku akan menunggang kuda yang cepat. Nanti pada waktu santap siang kita berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun kita harus menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering. Sekarang kita berpencar.”
Baginda menjelaskan. Kemudian Baginda dan rombongan mulai bergerak. Abu Nawas kini tahu Baginda akan menjebaknya. Ia harus mancari akal. Dan ketika Abu Nawas sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun. Begitu hujan turun Baginda dan rombongan segera memacu kuda untuk mencapai tempat perlindungan yang terdekat. Tetapi karena derasnya hujan, Baginda dan para pengawalnya basah kuyup. Ketika santap siang tiba Baginda segera menuju tempat peristirahatan.
Belum sempat baju Baginda dan para pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lamban. Baginda dan para pengawal terperangah karena baju Abu Nawas tidak basah. Padahal dengan kuda yang paling cepat pun tidak bisa mencapai tempat berlindung yang paling dekat. Pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yang cepat yang kemarin ditunggangi Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kuda-kuda yang lamban.
Setelah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar, hujan pun turun seperti kemarin. Malah hujan hari ini lebih deras daripada kemarin. Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup karena kuda yang ditunggangi tidak bisa berlari dengan kencang. Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih dahulu dari Baginda dan pengawalnya. Abu Nawas menunggu Baginda Raja. Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengan pakaian yang basah kuyup.
Melihat Abu Nawas dengan pakaian yang tetap kering Baginda jadi penasaran. Beliau tidak sanggup lagi menahan keingintahuan yang selama ini disembunyikan. “Terus terang begaimana caranya menghindari hujan , wahai Abu Nawas.” tanya Baginda.
“Mudah Tuanku yang mulia.” kata Abu Nawas sambil tersenyum.
“Sedangkan aku dengan kuda yang cepat tidak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lamban ini.” kata Baginda.
“Hamba sebenarnya tidak melarikan diri dari hujan.Tetapi begitu hujan turun hamba secepat mungkin melepas pakaian hamba dan segera melipatnya, lalu mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti.” Diam-diam Baginda Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas.

Memindahkan Istana ke Atas Gunung

Baginda Raja baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya. Baginda tiba-tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan di sekitar. Dan bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.
Tanpa membuang waktu Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan, Baginda bersabda, “Abu Nawas engkau harus memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat negeriku?” tanya Baginda sambil melirik reaksi Abu Nawas.
Abu Nawas tidak langsung menjawab. Ia berpikir sejenak hingga keningnya berkerut. Tidak mungkin menolak perintah Baginda kecuali kalau memang ingin dihukum. Akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu lagi, permintaan dari Baginda, pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu sebulan. Abu Nawas pulang dengan hati masgul.
Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Hari-hari dilewati dengan kegundahan. Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali hari-hari ini. Tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana. Keesokan harinya Abu Nawas menuju istana. Ia menghadap Baginda untuk membahas pemindahan istana. Dengan senang hati Baginda akan mendengarkan, apa yang diinginkan Abu Nawas.
“Ampun Tuanku, hamba datang ke sini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti.” kata Abu Nawas.
“Apa usul itu?”
“Hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia tepat pada Hari Raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang dua puluh hari lagi.”
“Kalau hanya usulmu, baiklah.” kata Baginda.
“Satu lagi Baginda…” Abu Nawas menambahkan.
“Apa lagi?” tanya Baginda.
“Hamba mohon Baginda menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada para fakir miskin.” kata Abu Nawas. “Usulmu kuterima.” kata Baginda menyetujui. Abu Nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda Raja. Jangankan hanya memindahkan ke puncak gunung, ke dasar samudera pun Abu Nawas sanggup.
Desas-desus mulai tersebar ke seluruh pelosok negeri. Hampir semua orang harap-harap cemas. Tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin atas kemampuan Abu Nawas. Karena selama ini Abu Nawas belum pemah gagal melaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan di atas pundaknya. Namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abu Nawas kali ini. Saat-saat yang dinanti-nantikan tiba. Rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan sholat Hari Raya Idul Qurban.
Dan seusai sholat, sepuluh sapi sumbangan Baginda Raja disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin. Kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas berjalan menuju istana diikuti oleh rakyat. Sesampai di depan istana Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja, “Ampun Tuanku yang mulia, apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi?”
“Tidak ada.” jawab Baginda Raja singkat. Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu. Benar. Baginda Raja akhirnya tidak sabar.
“Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku?” tanya Baginda Raja.
“Hamba sudah siap sejak tadi Baginda.” kata Abu Nawas. “Apa maksudmu engkau sudah siap sejak tadi? Kalau engkau sudah siap. Lalu apa yang engkau tunggu?” tanya Baginda masih diliputi perasaan heran.
“Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan di atas pundak hamba. Setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang mulia ke atas gunung sesuai dengan titah Paduka.” Baginda Raja Harun Al Rasyid terpana. Beliau tidak menyangka Abu Nawas masih bisa keluar dari lubang jarum.

Abu Nawas Menangkap Angin

Abu Nawas kaget bukan main ketika seorang utusan Baginda Raja datang ke rumahnya. Ia harus menghadap Baginda secepatnya. Entah permainan apa lagi yang akan dihadapi kali ini. Pikiran Abu Nawas berloncatan ke sana kemari. Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.
“Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda. Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti, tetapi ia bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.
Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak. Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tidak begitu sedih. Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. Ia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihariapi. Dan dengan berpikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tidak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.
Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa. Abu Nawas benar – benar tidak bisa tidur walau hanya sekejap. Mungkin sudah takdir; kayaknya kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda, Ia berjalan gontai menuju istana. Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir ia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.
“Bukankah jin itu tidak terlihat?” Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri. ia berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampai di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian manuju istana. Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya. Dengan tidak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.
“Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas? “
“Sudah Paduka yang mulia.” jawab Abu Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu. Baginda menimbang-nimang batol itu.
“Mana angin itu, hai Abu Nawas?” tanya Baginda. Di dalam, Tuanku yang mulia.” jawab Abu Nawas penuh takzim. “Aku tak melihat apa-apa.” kata Baginda Raja.
“Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu.” kata Abu Nawas menjelaskan. Setelah tutup botol dibuka. Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
“Bau apa ini, hai Abu Nawas?” tanya Baginda marah. “Ampun Tuanku yang mulia, tedi hamba buang angin dan hamba. masukkan ke dalam botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol.” kata Abu Nawas ketakutan.
Tetapi Baginda tidak jadi marah karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. “Heheheheh kau memang pintar Abu Nawas.”
Tapi… jangan keburu tertawa dulu, dengar dulu apa kata Abu Nawas. “Baginda…!”
“Ya Abu Nawas!”
“Hamba sebenarnya cukup pusing memikirkan cara melaksanakan tugas memenjarakan angin ini.”
“Lalu apa maksudmu Abu Nawas?”
“Hamba. minta ganti rugi.”
“Kau hendah memeras seorang Raja?”
“Oh, bukan begitu Baginda.”
“Lalu apa maumu?”
“Baginda harus memberi saya hadiah berupa uang sekedar untuk bisa belanja dalam satu bulan.”
“Kalau tidak?” tantang Baginda.
“Kalau tidak… hamba akan menceritakan kepada khalayak ramai bahwa Baginda telah dengan sengaja mencium kentut hamba!”
“Hah?” Baginda kaget dan jengkel tapi kemudian tertawa terbahak-bahak. “Baik permintaanmu kukabulkan!”

Membuat Rumah Menjadi Lebih Luas

Sudah lama Abu Nawas tidak dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda. Abu Nawas juga sudah lama tidak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abu Nawas banyak yang merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu Nawas. Tentu saja keadaan kedai tak semarak karena Abu Nawas si pemicu tawa tidak ada.
Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abu Nawas. Ia mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar dari masalah pelik yang dihadapi. Salah seorang teman Abu Nawas ingin mencoba menolong,
“Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barangkali aku bisa membantu.” kata kawan Abu Nawas.
“Baiklah. Aku mempunyai rumah yang amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tidak merasa bahagia.” kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Kawan Abu Nawas tidak mampu memberikan jalan keluar, juga yang lainnya. Sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abu Nawas di rumahnya saja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abu Nawas. Dan kebetulan Abu Nawas sedang mengaji. Setelah mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu Nawas bertanya kepada orang itu.
“Punyakah engkau seekor domba?”
“Tidak tetapi aku mampu membelinya.” jawab orang itu.
“Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu.” Abu Nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah. Ia langsung membeli seekor domba seperti yang disarankan Abu Nawas. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas.
“Wahai Abu Nawas, aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba.” kata orang itu mengeluh.
“Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam rumahmu.” kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. Ia langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya. Beperapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abu Nawas.
“Wahai Abu Nawas, Aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan beberapa ekor unggas. Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya. Kami bertambah merasa tersiksa ” kata orang itu dengan wajah yang semakin muram.
“Kalau begiku belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu.” kata Abu Nawas menyarankan. Orang itu tidak membantah. Ia langsung ke pasar hewan membeli seekor anak unta untuk dipelihara di dalam rumahnya. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. Ia berkata,
“Wahai Abu Nawas, tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi lebih mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abu Nawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan binatang-binatang itu.” kata orang itu putus asa.
“Baiklah, kalau kalian sudah merasa tidak tahan maka juallah anak unta itu.” kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjual anak unta yang baru dibelinya. Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu.
“Bagaimana keadaan kalian sekarang ?” Abu Nawas bertanya. “Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal disini ” kata orang itu tersenyum.
“Baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu.” kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjuai unggas-unggasnya. Beberapa hari kemudian Abu Nawas mengunjungi orang itu.
“Bagaimana keadaan -rumah kalian sekarang ?” Abu Nawas bertanya. “Keadaan sekarang lebih menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tidak tinggal bersama kami.” kata orang itu dengan wajah ceria.
“Baiklah kalau begitu sekarang juallah domba itu.” kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Dengan senang hati ia langsung menjual dombanya.
Beberapa hari kemudian Abu Nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya, “Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?” “Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi tinggal bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abu Nawas.” kata orang itu dengan wajah berseri-seri.
“Sebenarnya batas sempit dan luas itu tertancap dalam pikiranmu. Kalau engkau selalu bersyukur atas nikmat dari Tuhan maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiranmu.” kata Abu Nawas menjelaskan.
Dan sebelum Abu Nawas pulang, ia bertanya kepada orang itu, “Apakah engkau sering berdoa?”
“Ya.” jawab orang itu.
Ketahuilah bahwa do’a seorang hamba tidak mesti diterima oleh Allah karena manakala Allah membuka pintu pemahaman kepada engkau ketika Dia tidak memberi engkau, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian yang sebenarnya.”

Lomba Agar Manusia Bisa Bertelur

Sudah bertahun-tahun Baginda Raja Harun Al Rasyid ingin mengalahkan Abu Nawas. Namun perangkap-perangkap yang selama ini dibuat semua bisa diatasi dengan cara-cara yang cemerlang oleh Abu Nawas. Baginda Raja tidak putus asa. Masih ada puluhan jaring muslihat untuk menjerat Abu Nawas.
Baginda Raja beserta para menteri sering mengunjungi tempat pemandian air hangat yang hanya dikunjungi para pangeran, bangsawan dan orang-orang terkenal. Suatu sore yang cerah ketika Baginda Raja beserta para menterinya berendam di kolam, beliau berkata kepada para menteri,
“Aku punya akal untuk menjebak Abu Nawas.”
“Apakah itu wahai Paduka yang mulia?” tanya salah seorang menteri.
“Kalian tak usah tahu dulu. Aku hanya menghendaki kalian datang lebih dini besok sore. Jangan lupa datanglah besok sebelum Abu Nawas datang karena aku akan mengundangnya untuk mandi bersama-sama kita.” kata Baginda Raja memberi pengarahan.
Baginda Raja memang sengaja tidak menyebutkan tipuan apa yang akan digelar besok. Abu Nawas diundang untuk mandi bersama Baginda Raja dan para menteri di pemandian air hangat yang terkenal itu. Seperti yang telah direncanakan, Baginda Raja dan para menteri sudah datang lebih dahulu. Baginda membawa sembilan belas butir telur ayam. Delapan belas butir dibagikan kepada para menterinya. Satu butir untuk dirinya sendiri.
Kemudian Baginda memberi pengarahan singkat tentang apa yang telah direncanakan untuk menjebak Abu Nawas. Ketika Abu Nawas datang, Baginda Raja beserta para menteri sudah berendam di kolam. Abu Nawas melepas pakaian dan langsung ikut berendam. Abu Nawas harap-harap cemas. Kirakira permainan apa lagi yang akan dihadapi. Mungkin permainan kali ini lebih berat karena Baginda Raja tidak memberi tenggang waktu untuk berpikir.
Tiba-tiba Baginda Raja membuyarkan lamunan Abu Nawas. Beliau berkata, “Hai Abu Nawas, aku mengundangmu mandi bersama karena ingin mengajak engkau ikut dalam permainan kami.”
“Permainan apakah itu Paduka yang mulia ?” tanya Abu Nawas belum mengerti.
“Kita sekali-kali melakukan sesuatu yang secara alami hanya bisa dilakukan oleh binatang. Sebagai manusia kita mesti bisa dengan cara kita masing-masing.” kata Baginda sambil tersenyum.
“Hamba belum mengerti Baginda yang mulia.” kata Abu Nawas agak ketakutan.
“Masing-masing dari kita harus bisa bertelur seperti ayam dan barang siapa yang tidak bisa bertelur maka ia harus dihukum !” kata Baginda.
Abu Nawas tidak berkata apa-apa. Wajahnya nampak murung. Ia semakin yakin dirinya tak akan bisa lolos dari lubang jebakan Baginda dengan mudah. Melihat wajah Abu Nawas murung, wajah Baginda Raja semakin berseri-seri.
“Nah sekarang apalagi yang kita tunggu. Kita menyelam lalu naik ke atas sambil menunjukkan telur kita masing- masing.” perintah Baginda Raja. Baginda Raja dan para menteri mulai menyelam, kemudian naik ke atas satu persatu derigan menanting sebutir telur ayam. Abu Nawas masih di dalam kolam. Ia tentu saja tidak sempat mempersiapkan telur karena ia memang tidak tahu kalau ia diharuskan bertelur seperti ayam.
Kini Abu Nawas tahu kalau Baginda Raja dan para menteri telah mempersiapkan telur masing-masing satu butir. Karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur dan tidak akan pernah ada yang bisa. Karena dadanya mulai terasa sesak. Abu Nawas cepat-cepat muncul ke permukaan kemudian naik ke atas. Baginda Raja langsung mendekati Abu Nawas. Abu Nawas nampak tenang, bahkan ia berlaku aneh, tiba-tiba saja ia mengeluarkan suara seperti ayam jantan berkokok, keras sekali sehingga Baginda dan para menterinya merasa heran.
“Ampun Tuanku yang mulia. Hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri.” kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
“Kalau begitu engkau harus dihukum.” kata Baginda bangga.
“Tunggu dulu wahai Tuanku yang mulia.” kata Abu Nawas memohon.
“Apalagi hai Abu Nawas.” kata Baginda tidak sabar. “Paduka yang mulia, sebelumnya ijinkan hamba membela diri. Sebenarnya kalau hamba mau bertelur, hamba tentu mampu. Tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan maka hamba tidak bertelur. Hanya ayam betina saja yang bisa bartelur.
“Kuk kuruu yuuuuuk…!” kata Abu Nawas dengan membusungkan dada. Baginda Raja tidak bisa berkata apa-apa. Wajah Baginda dan para menteri yang semula cerah penuh kemenangan kini mendadak berubah menjadi merah padam karena malu. Sebab mereka dianggap ayam betina. Abu Nawas memang licin, malah kini lebih licin daripada belut. Karena merasa malu, Baginda Raja Harun Al Rasyid dan para menteri segera berpakaian dan kembali ke istana tanpa mengucapkan sapatah kata pun. Memang Abu Nawas yang tampaknya blo’on itu sebenarnya diakui oleh para ilmuwan sebagai ahli mantiq atau ilmu logika. Gampang saja baginya untuk membolak-balikkan dan mempermainkan kata-kata guna menjatuhkan mental lawan-lawannya.

Obat Untuk Pangeran yang Sakit

Secara tak terduga Pangeran yang menjadi putra mahkota jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang didatangkan untuk memeriksa dan mengobati tapi tak seorang pun mampu menyembuhkannya.
Akhirnya Raja mengadakan sayembara. Sayembara boleh diikuti oleh rakyat dari semua lapisan. Tidak terkecuali oleh para penduduk negeri tetangga. Sayembara yang menyediakan hadiah menggiurkan itu dalam waktu beberapa hari berhasil menyerap ratusan peserta.
Namun tak satu pun dari mereka berhasil mengobati penyakit sang pangeran. Akhirnya sebagai sahabat dekat Abu Nawas, menawarkan jasa baik untuk menolong sang putra mahkota. Baginda Harun Al Rasyid menerima usul itu dengan penuh harap. Abu Nawas sadar bahwa dirinya bukan tabib. Dari itu ia tidak membawa peralatan apa-apa. Para tabib yang ada di istana tercengang melihat Abu Nawas yang datang tanpa peralatan yang mungkin diperlukan. Mereka berpikir mungkinkah orang macam Abu Nawas ini bisa mengobati penyakit sang pangeran? Sedangkan para tabib terkenal dengan peralatan yang lengkap saja tidak sanggup. Bahkan penyakitnya tidak terlacak.
Abu Nawas merasa bahwa seluruh perhatian tertuju padanya. Namun Abu Nawas tidak begitu memperdulikannya. Abu Nawas dipersilahkan memasuki kamar pangeran yang sedang terbaring. Ia menghampiri sang pangeran dan duduk di sisinya. Setelah Abu Nawas dan sang pangeran saling pandang beberapa saat, Abu Nawas berkata,
“Saya membutuhkan seorang tua yang di masa mudanya sering mengembara ke pelosok negeri.” Orang tua yang diinginkan Abu Nawas didatangkan.
“Sebutkan satu persatu nama-nama desa di daerah selatan.” perintah Abu Nawas kepada orang tua itu. Ketika orang tua itu menyebutkan nama-nama desa bagian selatan, Abu Nawas menempelkan telinganya ke dada sang pangeran. Kemudian Abu Nawas memerintahkan agar menyebutkan bagian utara, barat dan timur. Setelah semua bagian negeri disebutkan, Abu Nawas mohon agar diizinkan mengunjungi sebuah desa di sebelah utara. Raja merasa heran.
“Engkau kuundang ke sini bukan untuk bertamasya.”
“Hamba tidak bermaksud berlibur Yang Mulia.” kata Abu Nawas.
“Tetapi aku belum paham.” kata Raja.
“Maafkan hamba, Paduka Yang Mulia. Kurang bijaksana rasanya bila hamba jelaskan sekarang.” kata Abu Nawas.
Abu Nawas pergi selama dua hari. Sekembali dari desa itu Abu Nawas menemui sang pangeran dan membisikkan sesuatu kemudian menempelkan telinganya ke dada sang pangeran. Lalu Abu Nawas menghadap Raja.
“Apakah Yang Mulia masih menginginkan sang pangeran tetap hidup?” tanya Abu Nawas.
“Apa maksudmu?” Raja balas bertanya.
“Sang pangeran sedang jatuh cinta pada seorang gadis desa disebelah utara negeri ini.” kata Abu Nawas menjelaskan.
“Bagaimana kau tahu?”
“Ketika nama-nama desa di seluruh negeri disebutkan tiba-tiba degup jantungnya bertambah keras ketika mendengarkan nama sebuah desa di bagian utara negeri ini. Dan sang pangeran tidak berani mengutarakannya kepada Baginda.”
“Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Raja.
“Mengawinkan pangeran dengan gadis desa itu.”
“Kalau tidak?” tawar Raja ragu-ragu.
“Cinta itu buta. Bila kita tidak berusaha mengobati kebutaannya, maka ia akan mati.” Rupanya saran Abu Nawas tidak bisa ditolak. Sang pangeran adalah putra satu-satunya yang merupakan pewaris tunggal kerajaan. Abu Nawas benar. Begitu mendengar persetujuan sang Raja, sang pangeran berangsur-angsur pulih. Sebagai tanda terima kasih Raja memberi Abu Nawas sebuah cincin permata yang amat indah.

Cara Menyiasati Tukang Bohong

Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan. Tetapi tanpa keikutsertaan Abu Nawas perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan. Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta.
Abu Nawas tidak keberatan. Mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama. Tak terasa mereka telah menempuh hampir separo perjalanan. Kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk. Mereka berhenti karena mereka ragu-ragu. Setahu mereka kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata. Bukan hutan yang dihuni binatang-binatang buas yang justru akan membahayakan jiwa mereka. Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah bisa kembali. Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan?
Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata, “Aku mempunyai dua orang sahabat yang tinggal dekat semak-semak sebelah sana. Mereka adalah saudara kembar. Tak ada seorang pun yang bisa membedakan keduanya karena rupa mereka begitu mirip. Yang satu selalu berkata jujur sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong. Dan mereka adalah orang-orang aneh karena mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja.”
“Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?” tanya Abu Nawas.
“Tidak.” jawab kawan Abu Nawas singkat.
“Baiklah kalau begitu kita beristirahat sejenak.” usul Abu Nawas. Abu Nawas makan daging dengan madu bersama kawan-kawannya. Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara. Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu. “Maaf, aku sangat sibuk hari ini. Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja. Tidak boleh lebih.” katanya.
Kemudian Abu Nawas menghampiri orang itu dan berbisik. Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas. Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri.
“Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan.” kata Abu Nawas mantap kepada kawankawannya.
“Bagaimana kau bisa memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?” tanya salah seorang dari mereka.
“Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan yang sebelah kiri,” kata Abu Nawas. Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan.
“Tadi aku bertanya: Apa yang akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan yang mana yang menuju hutan yang indah?”
Bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab: Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara Kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berbohong. Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab: jalan sebelah kiri, karena Ia tahu saudara kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kanan sebab saudara kembarnya selalu berkata benar.

Ternyata Juga Bisa Kena Tipu

Karena kesulitan uang, Abu Nawas memutuskan untuk menjual keledai kesayangannya. Keledai itu merupakan kendaraan Abu Nawas satu-satunya. Sebenarnya ia tidak tega untuk menjualnya. Tetapi keluarga Abu Nawas amat membutuhkan uang. Dan istrinya setuju.
Keesokan harinya Abu Nawas membawa keledai ke pasar. Abu Nawas tidak tahu kalau ada sekelompok pencuri yang terdiri dari empat orang telah mengetahui keadaan dan rencana Abu Nawas. Mereka sepakat akan memperdaya Abu Nawas. Rencana pun mulai mereka susun. Ketika Abu Nawas beristirahat di bawah pohon, salah seorang mendekat dan berkata,
“Apakah engkau akan menjual kambingmu?” Tentu saja Abu Nawas terperanjat mendengar pertanyaan yang begitu tiba-tiba.
“Ini bukan kambing.” kata Abu Nawas.
“Kalau bukan kambing, lalu apa?” tanya pencuri itu selanjutnya.
“Keledai.” kata Abu Nawas.
“Kalau engkau yakin itu keledai, jual saja ke pasar dan dan tanyakan pada mereka.” kata komplotan pencuri itu sambil berlalu. Abu Nawas tidak terpengaruh. Kemudian ia meneruskan perjalanannya. Ketika Abu Nawas sedang menunggang keledai, pencuri kedua menghampirinya dan berkata.
“Mengapa kau menunggang kambing?”
“Ini bukan kambing tapi keledai.”
“Kalau itu keledai aku tidak bertanya seperti itu, dasar orang aneh. Kambing kok dikatakan keledai.”
“Kalau ini kambing aku tidak akan menungganginya.” jawab Abu Nawas tanpa ragu. “Kalau engkau tidak percaya, pergilah ke pasar dan tanyakan pada orang-orang di sana.” kata pencuri kedua sambil berlalu.
Abu Nawas belum terpengaruh dan ia tetap berjalan menuju pasar. Pencuri ketiga datang menghampiri Abu Nawas,”Hai Abu Nawas akan kau bawa ke mana kambing itu?” Kali ini Abu Nawas tidak segera menjawab. Ia mulai ragu, sudah tiga orang mengatakan kalau hewan yang dibawanya adalah kambing. Pencuri ketiga tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia makin merecoki otak Abu Nawas,
“Sudahlah, biarpun kau bersikeras hewan itu adalah keledai nyatanya itu adalah kambing, kambing… kambiiiiiing…!”
Abu Nawas berhenti sejenak untuk beristirahat di bawah pohon. Pencuri keempat melaksanakan strategi busuknya. Ia duduk di samping Abu Nawas dan mengajak tokoh cerdik ini untuk berbincang-bincang.
“Ahaa, bagus sekali kambingmu ini…!” pencuri keempat membuka percakapan.
“Kau juga yakin ini kambing?” tanya Abu Nawas.
“Lho? ya jelas sekali kalau hewan ini adalah kambing. Kalau boleh aku ingin membelinya.”
“Berapa kau mau membayarnya?”
“Tiga dirham!” Abu Nawas setuju.
Setelah menerima uang dari pencuri keempat kemudian Abu Nawas langsung pulang. Setiba di rumah Abu Nawas dimarahi istrinya. “Jadi keledai itu hanya engkau jual tiga dirham lantaran mereka mengatakan bahwa keledai itu kambing?”
Abu Nawas tidak bisa menjawab. Ia hanya mendengarkan ocehan istrinya dengan setia sambil menahan rasa dongkol. Kini ia baru menyadari kalau sudah diperdayai oleh komplotan pencuri yang menggoyahkan akal sehatnya. Abu Nawas merencanakan sesuatu. Ia pergi ke hutan mencari sebatang kayu untuk dijadikan sebuah tongkat yang nantinya bisa menghasilkan uang. Rencana Abu Nawas ternyata berjalan lancar. Hampir semua orang membicarakan keajaiban tongkat Abu Nawas. Berita ini juga terdengar oleh para pencuri yang telah menipu Abu Nawas. Mereka langsung tertarik. Bahkan mereka melihat sendiri ketika Abu Nawas membeli barang atau makan tanpa membayar tetapi hanya dengan mengacungkan tongkatnya. Mereka berpikir kalau tongkat itu bisa dibeli maka tentu mereka akan kaya karena hanya dengan mengacungkan tongkat itu mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Akhirnya mereka mendekati Abu Nawas dan berkata,
“Apakah tongkatmu akan dijual?”
“Tidak.” jawab Abu Nawas dengan cuek.
“Tetapi kami bersedia membeli dengan harga yang amat tinggi.” kata mereka.
“Berapa?” kata Abu Nawas pura-pura merasa tertarik.
“Seratus dinar uang emas.” kata mereka tanpa ragu-ragu.
“Tetapi tongkat ini adalah tongkat wasiat satu-satunya yang aku miliki.” kata Abu Nawas sambil tetap berpura-pura tidak ingin menjual tongkatnya.
“Dengan uang seratus dinar engkau sudah bisa hidup enak.” kata mereka makin penasaran. Abu Nawas diam beberapa saat sepertinya merasa keberatan sekali.
“Baiklah kalau begitu.” kata Abu Nawas kemudian sambil menyerahkan tongkatnya. Setelah menerima seratus dinar uang emas Abu Nawas segera melesat pulang. Para pencuri itu segera mencari warung terdekat untuk membuktikan keajaiban tongkat yang baru mereka beli. Seusai makan mereka mengacungkan tongkat itu kepada pemilik kedai. Tentu saja pemilik kedai marah.
“Apa maksudmu mengacungkan tongkat itu padaku?”
“Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan engkau membebaskannya?” tanya para pencuri itu.
“Benar. Tetapi engkau harus tahu bahwa Abu Nawas menitipkan sejumlah uang kepadaku sebelum makan di sini!”
“Gila! Ternyata kita tidak mendapat keuntungan sama sekali menipu Abu Nawas. Kita malah rugi besar!” umpat para pencuri dengan rasa dongkol.

Cara Menjebak Pencuri

Pada zaman dahulu orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan karena kesederhanaan berpikir ini seorang pencuri yang telah berhasil menggondol seratus keping lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak sudi menyerah. Hakim telah berusaha keras dengan berbagai cara tetapi tidak berhasil menemukan pencurinya. Karena merasa putus asa pemilik harta itu mengumumkan kepada siapa saja yang telah mencuri harta miliknya merelakan separo dari jumlah uang emas itu menjadi milik sang pencuri bila sang pencuri bersedia mangembalikan.
Tetapi pencuri itu malah tidak berani menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet tanpa penyelesaian yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak mendapat-tanggapan yang sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa disalahkan bila saudagar itu mengadakan sayembara yang berisi barang siapa berhasil menemukan pencuri uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta yang dicuri. Tidak sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas.
Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat.
“Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?”
“Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?” kata hakim itu balik bertanya.
“Kemana dia?” tanya orang itu.
“Ke Damakus.” jawab hakim
“Untuk keperluan apa?” orang itu ingin tahu.
“Memenuhi undangan pangeran negeri itu.” kata hakim.
“Kapan ia datang?” tanya orang itu lagi.
“Mungkin dua hari lagi.” jawab hakim. Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan terjadi.
Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama panjang.
Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, “Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir, tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian.”
Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas.
Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia takut tongkatnya bertambah panjang.
Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga Abu Nawas sendiri.

Tanya Jawab Tentang SFI.com
Tentang Bisnis SFI Fasilitas Dari SFI Tips Sukses Di SFI Info Tentang TripleClicks Info Tentang ClickBucks Apakah ClickBucks Itu? Apakah VershaPoint itu? Mendapatken Point Dari VershaPoint Apa sih Co-SponsorShip itu? Cara Mudah Menjadi EA di SFI Cara Mempromosiken Gateway SFI Pembayaran Dari Bisnis SFI


Tips Sukses di SFI tanpa membeli produk

Untuk mempermudah anda dalam menjalankan Bisnis Online SFI di setiap bulannya, Berikut ini telah saya rangkum beberapa FAQs / Tanya Jawab perihal Bagaimana untuk dapat sukses menjalankan Bisnis SFI tanpa harus membeli produk SFI.

T: Saya telah mengumpulkan lebih dari 1500 point bulan lalu dan saya telah menjadi EA (Executive Affiliate), tetapi sekarang saya hampir tidak memiliki points. Mengapa bisa begini? / Apa yang terjadi?

J: Apa yang terjadi adalah / bahwa bulan baru telah datang. Point yang telah anda kumpulkan di bulan lalu adalah point untuk menentukan komisi anda di bulan tersebut dari SFI. Sehingga ketika bulan baru tiba, maka anda akan memulai lagi untuk berusaha mengumpulkan point di bulan yang sedang berjalan ini (untuk menentukan berapa komisi anda untuk bulan ini).

Catatan : Total point yang telah anda kumpulkan dibulan lalu akan langsung di konversi oleh SFI ke dalam bentuk komisi dollar yang bisa anda lihat laporannya disini.

T: Mengapa SFI membuat sistem re-qualifikasi seperti ini untuk setiap bulannya?

J: Jika anda ingin mendapatkan keuntungan, berbagai bonus, dan tentunya komisi bulanan dari SFI, anda harus mendapatkan itu di setiap bulannya. Jika SFI tidak melakukan re-qualifikasi, maka setiap orang akan dengan sangat mudah menjalankan SFI tanpa kerja keras / tanpa melakukan aktifitas apa-apa (Sponsoring dan Reffering).

T: Di bulan yang lalu (bulan pertama saya daftar di SFI), terdapat begitu banyak aksi pada SFI To-Do List guna memperoleh points secara gampang. Mengapa di bulan selanjutnya aksi-aksi itu tidak ada di SFI ?, kan saya bisa cepat jadi EA lagi seperti bulan lalu?

J: Membaca artikel-artikel training SFI, meng-upload foto kita, gabung di a2a, dan sebagainya. adalah aksi-aksi yang sangat berharga dan penting untuk anda mampu memahami Bisnis SFI dimasa datang, dan oleh sebab itu mengapa pihak SFI memberikan point kepada anda jika anda mengerjakannya.

Tegasnya pada bulan pertama setelah anda daftar di SFI, maka SFI memberikan aksi-aksi yang mudah untuk dikerjakan dan langsung memberikan point atas aksi-aksi yang anda kerjakan sehingga anda dengan mudahnya menjadi EA. Semua aksi-aksi yang diberikan SFI kepada anda dibulan pertama tersebut diberikan oleh SFI karena begitu pentingnya artikel-artikel training tersebut guna membuat anda (orang yang baru gabung di SFI) menjadi lebih faham dalam menjalankan Bisnis SFI di bulan-bulan yang akan datang.

Tetapi, pada bulan-bulan berikutnya, ketika anda telah lulus mendapatkan peringkat EA, maka anda telah dinyatakan LULUS oleh SFI. Sehingga anda harus mengembangkan Bisnis SFI ini dengan langlah-langkah kongkrit selanjutnya.

Catatan : Untuk menjalankan terus bisnis SFI ini di bulan-bulan selanjutnya, maka saya pribadi lebih memilih dan fokus pada kegiatan Sponsoring dan Reffering.

Sponsoring adalah mengajak orang lain untuk ikut gabung bersama kita menjalankan Bisnis Online Gratis SFI ini
Sedangkan Reffering adalah langkah-langkah yang anda tempuh untuk / bagaimana menawarkan / menjual produk SFI kepada orang lain agar membeli produk-produk yang dikeluarkan SFI.

T: Jadi, Apa saya sekarang harus membeli produk-produk SFI?

J: Tidak. Membeli produk SFI adalah pilihan kedua. Anda bisa mendapatkan point dari SFI dengan TANPA membeli produk SFI. Saran saya, lakukan dan fokuslah dalam Sponsoring dan Reffering (karena dua hal ini adalah gratis untuk kita jalankan)

T: Aktifitas apa saja yang dapat saya lakukan untuk mendapatkan points dari SFI tanpa harus membeli produk-produk SFI?

J: Hal ini telah jelas ada di SFI To-Do List. Baiklah, saya akan coba merangkumnya lagi. Silahkan praktekkan hal-hal berikut ini :

1.     Anda bisa mendapatkan 10 s/d 300 point untuk setiap orang yang anda ajak masuk / gabung ke SFI melalui link Sponsoring anda (jumlah point yang bisa anda dapatkan dari aktivitas ini = tidak terbatas)

Seperti telah saya kutip diatas, bahwa kegiatan Sponsoring intinya adalah mengajak orang lain untuk sama-sama gabung ke SFI.

Saat anda telah terdaftar di SFI, maka anda akan mendapatkan kode sponsoring yang bisa anda sebarkan / informasikan ke orang lain.

Contoh link Sponsoring yang default (apa-adanya) adalah : (http://www.ezinfocenter.com/10923130/FREE).

2.        Anda bisa mendapatkan point yang tak terhingga (tak ada batasnya) dengan menjual / menawarkan produk-produk SFI (terdapat lebih dari 10,000 jenis produk SFI yang dapat anda tawarkan ke pengunjung web / blog anda.

Menawarkan produk SFI ke pengunjung web untuk membuat pengunjung kita tertarik dan membeli produk SFI yang kita tawarkan biasa disebut dengan kegiatan Reffering.

Untuk memulai proses reffering dengan mudah, silahkan ikuti saran saya berikut ini :

    -      Silahkan buatlah blog baru yang tentunya berbeda dengan blog anda diatas sebelumnya. Nah, pada blog baru yang ini, silahkan isi dengan topik-topik seperti : saving money, selling products online, atau topik yang lainnya; yang mampu membuat orang tertarik untuk menjual atau membeli poroduk secara online.

3.      Rajinlah untuk Log in ke website SFI (setiap hari)

Anda akan mendapatkan 2 (dua) points untuk setiap hari dengan mengunjungi Alerts Page anda juga akan mendapatkan 2 (dua) point dengan mengunjungi Homepage SFI anda.

Jadi, lakukan kedua hal tersebut, sehingga anda akan memperoleh 4 (empat) point gratis setiap harinya berlaku sampai dengan 90 hari kedepan sejak anda daftar di SFI (total point yang anda raih = 360 point).

              
4....     Anda dapat memperoleh 30 point untuk setiap "group message" yang dikirimkan ke team anda (maksimal 1 pesan per minggu, jadi maksimal 120 point yang dapat anda peroleh).

              
5.     Aktiflah di program EyeEarner dan otomatis anda akan memperoleh 100 points di setiap bulan-nya (no purchase necessary = tidak diharuskan membeli sesuatu lho)

T: Apakah anda cara untuk tetap mempertahankan point aman (point aman = 1500 point) di setiap bulan-nya?

J: Ya. Untuk setiap orang yang berhasil anda sponsori; dimana dia telah mampu masuk ke peringkat EA (Executive Affiliate) pada bulan tersebut, maka anda akan otomatis mendapatkan 100 points.

Kemudian, akan lebih besar lagi point yang akan anda dapatkan jika orang yang bagung SFI lewat link referal anda telah mampu masuk ke peringkat-peringkat lebih atas di SFI, seperti :
- Anda akan mendapatkan 150 point untuk setiap BTL (Bronze Team Leader),
- 200 point untuk setiap STL (Silver Team Leader),
- 250 point untuk setiap GTL (Gold Team Leader), dan
- 300 point untuk PTL (Platinum Team Leader).

T: Pada bulan yang lalu, saya tidak melakukan / mendapatkan affiliate baru yang bagung ke SFI lewat link referal saya, dan saya juga tidak berhasil membuat menjual produk SFI. Apakah saya tidak akan mendapatkan komisi sama-sekali untuk bulan tersebut?

J: Tidak juga. Jika anda telah mampu mengumpulkan 1500 point ; yang anda peroleh dari program MaxMalls Pool. Apa itu MaxMalls Pool?, klik disini untuk detailnya. Dan juga ternyata anda memperoleh point dari program co-sponsorship affiliates. Apa itu co-sponsorship affiliates?, klik disini untuk detailnya, MAKA :

    * Anda akan mendapatkan s/d 24% dari setiap transaksi pembelian yang telah berhasil dilakukan affiliater lain, dan
    * Anda akan mendapatkan s/d 8% dari setiap transaksi penjualan yang telah berhasil dilakukan affiliater lain.

T: Jadi, Apa donk, langkah simple dan terbaik yang harus saya lakukan untuk menjalankan Program Bisnis Online Gratis SFI ini (tanpa beli produk SFI)?

J: Mengumpulkan banyak point untuk setiap bulan-nya berarti anda akan mendapatkan komisi besar dari SFI untuk bulan tersebut.

Mari sejenak kita renungkan!

Darimana-kah SFI mampu membayar kita setiap bulan?

Jawabannya adalah: Tentunya dari hasil penjualan dan pembelian produk-produk SFI yang ada di TripleClicks.com yang dilakukan oleh :

   1. Orang-orang (bukan anggota SFI) yang berhasil anda "Giring" sehingga tertarik dan membeli produk SFI
   2. Para affiliater (anggota SFI) yang di sponsori oleh anda dan membeli produk SFI. (baik affiliater yang langsung anda sponsori ataupun affiliater yang mendaftar ke SFI bukan melalui link referal anda). Catatan : Affiliater tersebut daftar ke SFI lebih dulu anda.

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa, anda akan mendapatkan komisi dari SFI dengan cara referring dan sponsoring...lalu anda harus berusaha untuk menempuh point aman di setiap bulannya (1500 point) dengan kedua langkah tersebut (referring dan sponsoring) agar anda kebagian hasil keuntungan di SFI..

T: Pertanyaan saya tidak terwakilkan di FAQs ini, lalu dimana saya bisa mendapatkan info lenih lengkap tentang Program SFI ?

J: Jika anda daftar lewat link referal saya,  Silahkan nanya-nanya saya aja via SMS/Call ke : 6285655489301. Saya akan coba berusaha membantu anda semampu saya.
Jangan lupa sertakan kode SFI anda jika ingin bertanya

Sukses untuk Bisnis Online SFI anda

Apa yang akan diperoleh dari mengikuti SFI?



SFI atau SFIMG adalah program internet marketing dari USA Company dimana pendapatan member berasal dari komisi (based commisions). Disini dengan mendaftar secara FREE (tidak ada istilah upgrade), anda sudah dapat mulai membangun jaringan / network affiliasi untuk menghasilkan residual income. Bagi yang belum mendaftar silahkan registrasi dulu KLIK DISINI secara gratis.

Dengan mengikuti SFI, maka anda akan mendapat pendapatan / income berupa komisi yang diperoleh dari jaringan / network affiliasi anda. Komisi ini akan diperoleh rutin setiap bulan selama anda aktif jadi anggota SFI (seumur hidup) sehingga disebut residual income.

Ada 2 jenis jaringan / network yang perlu anda bangun untuk mendapatkan residual income ;

1. Mensponsori afiliasi langsung (PSA = personal sponsorship affiliates), dan membangun hingga generasi yang ketujuh (lihat gambar di bawah). Caranya dengan melakukan R (referring) dan S (sponsoring) kepada teman dan orang lain diseluruh penjuru dunia. 
 2. Mendapatkan Afiliasi tidak langsung (CSA = co-sponsorship affiliates) sebanyak-banyaknya (lihat gambar di bawah). Cara mendapat CSA dengan : menjadi fast track member, merebut CSA dengan cara mengikuti lelang / bid / auction, dan menjadi ranking TOP300.
Apabila kombinasi kedua network di atas sudah terbentuk dan affiliatenya aktif, maka anda akan berpeluang mendapatkan residual income berupa komisi setiap bulan.

Pendapatan yang akan dihasilkan melalui SFI (tanpa perlu tutup poin):


  • Komisi sebesar 45% dari jaringan PSA anda
  • Komisi sebesar 15% dari jaringan CSA anda
Namun selain komisi di atas masih ada lagi komisi lain yang akan diperoleh, yaitu yang berasal dari :
  • ECA (e-commerce) Referral, artinya melakukan referring orang untuk bergabung sebagai ECA dan berjualan di TC, sehingga anda mendapat royalti dari penjualan milik ECA member.
  • SFIPPA (SFI Pay Per Action), maksudnya anda akan dibayar sampai $5 - $10 dimuka apabila setiap melakukan referring 1 qualified member untuk bergabung SFI dan TC.   
Disamping keseluruhan komisi di atas masih ada lagi drawing / hadiah sebagai berikut :
  • Hadiah $1.000 per bulan (diundi) untuk setiap anggota yang menduduki rangking 1 - 300.
  • Hadial $250 per minggu (diundi) untuk setiap W3 Member.

Penjelasan besarnya prosentase penerimaan komisi yang akan diperoleh sebagai member SFI dapat dilihat disini (KLIK DISINI)

Tidak ada yang sulit untuk mengikuti SFI. Yang penting mau membaca (kebetulan webnya bahasa Inggris), mengikuti panduan / rule yang ditetapkan SFI, dan mau bekerja. Ibaratnya kita mengikuti suatu franchise, ya jika ingin berhasil harus mengikuti ketentuan aturan franchise tersebut.

Untuk mendaftar SFI gratis. Setelah mendaftar, anda dapat mengikuti lomba enterpreneur 365 (E365) yaitu mengumpulkan versa point (VP) sebanyak-banyaknya. Anda juga langsung dapat mengumpulkan VP 1500 gratis dan menjadi member eksekutif (EA), dengan cara baca isi content website, lengkapi profile, upload foto, jawab day-to-day quiz launchpad, dll.

Untuk mendapatkan figure pendapatan di atas, dapat dimulai secara GRATIS. Ya hanya mendaftar secara gratis, anda berpeluang mendapat residual income. Jadi tunggu apa lagi

NEWEST FAST-TRACKER
Nurullaily Naimah
Indonesia
Joined SFI: 12/31/11
NEWEST EA
Suzanne Penney
Canada
Joined SFI: 01/02/12
NEWEST BRONZE TL
Bill Thomas
United States
Joined SFI: 05/01/11
NEWEST SILVER TL
Aszahari Ahmad
Malaysia
Joined SFI: 11/25/11
NEWEST GOLD TL
Marcos Moreira
Brazil
Joined SFI: 12/07/11
NEWEST PLATINUM TL
Daniel Herciu
Romania
Joined SFI: 05/31/11
1,293,681 Members
203 Countries with Members
43,601 Products (View latest)
1,720 ECAs (View newest ECAs)
106 Countries with ECAs 
Every SFI affiliate is assigned his or her own unique SFI Gateway Website(s) to use in promoting their businesses. Below is a list of your SFI Gateway Websites for both referring TripleClicks customers and sponsoring SFI affiliates. NOTE: For marketing methods, aids, and training on referring customers and sponsoring affiliates, click HERE.
"FREE" Gateway (aka our "REAL" and "REAL2" Gateways):
http://www.sfi4.com/11554318/FREE
This Gateway features listings of our latest enrollments and earners and brief info on TripleClicks, as well as a built-in registration form so everything is all in one nice, compact page.

WAVE3 Gateway:
http://www.tripleclicks.com/11554318/wave
Attract new TC Members with the WAVE3 program (and earn customer commissions on their purchases) by referring your prospects to W3 Gateway above.

Pricebenders Gateway:
http://www.tripleclicks.com/11554318/pbwin
Refer people to the Pricebenders "Winners List" Gateway to spread the word about Pricebenders auctions and the jaw-dropping deals that are taking place daily.

TripleClicks Gateway:
http://www.tripleclicks.com/11554318
This Gateway will drop off your prospective customers at the main homepage.

TripleClicks Free Sample Gateway:
http://www.tripleclicks.com/11554318/go
If you wish to offer a free sample listing, refer your prospects to your free sample offer TC Gateway above. IMPORTANT restrictions may apply when using the TripleClicks free sample listing offer. Learn more.

Direct Sales Gateways
Advanced Marketers: If you have the experience to generate sales directly, you may wish to promote individual SFI products and programs. Below are Gateways for specific products at TripleClicks. For text ads, banners, and other marketing aids to use with these Gateways, see this page. NOTE: For instructions on marketing individual products and services at TripleClicks.com, see this article.
Advanced Liquid Nutrition Gateway:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=5169/11554318

IAHBE:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=5540/11554318

VeryVIP Standard Hosting Package:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7001/11554318
VeryVIP SiteBuilder Hosting Package Package:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7002/11554318
VeryVIP Professional Hosting Package:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7003/11554318
VeryVIP Professional Hosting Package w/RocketStart:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7004/11554318
VeryVIP International Reseller's Hosting Package:
http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7005/11554318

The Natural™ Cleaners:
http://www.tripleclicks.com/search/department_search/9/sfiid/11554318

My Magazines:
http://www.tripleclicks.com/search/department_search/10/sfiid/11554318
Individual TripleClicks Product and Department Gateways
For complete details and information about choosing individual products and departments to promote, check out TripleClicks 101.

ECA (E-Commerce Associates) Gateway:
http://www.tripleclicks.com/11554318/ECA
Refer companies that sell products to your ECA Gateway, and for each ECA approved, you'll earn an immediate 100 VP when that ECA lists their first product AND up to 10% of the CV (Commission Volume) on all of their sales at TripleClicks–for life! Learn more.



No comments: